TEMPO.CO, Berlin - Partai politik yang berkuasa di Jerman, Kristen Demokrat Union (CDU), secara mengejutkan kalah oleh partai anti-Islam dan imigran pada pemilihan umum parlemen daerah di wilayah timur laut negara itu. Perolehan suara partai penyokong Kanselir Jerman Angela Merkel merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Jerman.
CDU bertengger di posisi ketiga dengan hanya mendapatkan 19 persen dukungan di bawah partai sayap kiri, Sosial Demokrat (SPD), yang mendapat 30 persen suara dan partai anti-imigran, Alternatif untuk Jerman (AFD), dengan 21 persen suara pada pemilu yang berlangsung pada Minggu, 4 September 2016.
Hasil pemilihan di Mecklenburg-West Pomerania ini sangat memalukan bagi Merkel karena wilayah bekas Jerman Timur tersebut merupakan tanah kelahirannya. Pemilihan berlangsung tepat setahun setelah keputusan Kanselir membuka perbatasan Jerman bagi ratusan ribu pengungsi.
Pemilu parlemen daerah ini dipandang sebagai tolok ukur menjelang pemilihan umum nasional tahun depan menyusul kampanye mendukung pengungsi yang ditentang hampir sebagian besar penduduk Jerman.
"Ini tidak bagus bagi kami. Mereka yang memilih AFD mengirimkan pesan protes," kata Michael Grosse Groehmer, salah satu deputi top Merkel di parlemen di Berlin.
AFD, yang selama ini gencar mengkampanyekan pesan anti-Islam, mengambil keuntungan tersebut dan menjadikannya sebagai daya tarik memikat pemilih yang khawatir tentang integrasi dan keamanan dalam negeri.
"Ini adalah sebuah tamparan untuk Merkel, tidak hanya di Berlin, tapi juga di negara bagian asalnya," kata Frauke Petry, pemimpin AFD, seperti dilansir ABC pada 5 September 2016.
BBC | ABC ONLINE | YON DEMA