TEMPO.CO, Washington - Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyapa langsung warga Afrika-Amerika untuk pertama kalinya. Sapaan tersebut terlontar saat ia berbicara di depan anggota Gereja Great Faith Ministries, Detroit. Selama ini, Trump dikritik karena dinilai tak merangkul masyarakat berkulit hitam.
“Selama berabad-abad, gereja Afrika-Amerika telah menjadi nurani negara ini. Sungguh,” ucap Trump, seperti dilansir CNN, Ahad, 4 September 2016. Ia mengatakan komunitas tersebut merupakan salah satu kado terindah dari Tuhan untuk Amerika dan masyarakatnya.
Baca:
Ivanka Trump Buka 3 Rahasia Kecantikannya
Tuding Yayasan Clinton Korup, Trump Pernah Donasi Rp 1,3 M
Trump menuturkan kehadirannya ke sana untuk mendengarkan pesan mereka. Ia berharap kehadirannya dapat membantu menyampaikan suara mereka kepada masyarakat yang lebih luas. Ia berjanji akan mengeluarkan kebijakan terkait dengan perubahan ekonomi dan pilihan sekolah pada masa depan. Keduanya disebut Trump menguntungkan komunitas penduduk berkulit hitam.
“Saya ke sini untuk belajar,” ujar Trump. Ia mengatakan pelajaran tersebut akan membantu mengalahkan ketidakadilan dalam bentuk apa pun, termasuk di bidang ekonomi. Dengan begitu, ucap dia, komunitas Afrika-Amerika dapat diuntungkan secara ekonomi melalui pekerjaan, pendapatan, dan jalan lain.
Dalam kampanyenya kali ini, Trump bahkan mengutip John 4:12 sebagai penutup pidatonya. Ia kemudian dikalungi syal oleh Pastor Bishop Wayne Jackson. “Ini syal doa dari Israel langsung,” ujar Jackson. Trump juga menerima Jewish Heritage Study Bible.
Di awal pidato, Trump sempat mengambil foto selfie bersama anggota gereja. Ia juga menimang seorang bayi.
Di luar gereja, para pendemo menunggu Trump. Mereka berkumpul bahkan sebelum Trump tiba. Mereka membawa spanduk dan meneriakkan, “Kota siapa? Kota kami.”
CNN | VINDRY FLORENTIN