TEMPO.CO, Washington - Badan pengawasan makanan dan obat Amerika Serikat (FDA) menyatakan sabun biasa dan air bersih lebih efektif untuk membunuh kuman daripada produk sabun cuci tangan anti-bakteri.
Atas temuan terbaru itu, FDA melarang 19 bahan kimia yang digunakan dalam sabun cuci tangan yang diklaim produsennya mengandung anti-bakteri. Menurut FDA, produsen sabun cuci tangan anti-bakteri gagal membuktikan bahwa penggunaan bahan-bahan kimia itu aman dan dapat membunuh kuman.
"Kami tidak memiliki bukti ilmiah bahwa mereka lebih baik daripada sabun biasa dan air," ujar Dr Janet Woodcock, Direktur Utama FDA.
Seperti yang dilansir Independent pada 3 September 2016, aturan itu berlaku untuk setiap sabun atau produk antiseptik yang memiliki satu atau lebih dari 19 bahan kimia, termasuk triclocarbon, yang sering ditemukan di sabun batang, dan triclosan, dalam sabun cair.
Kedua bahan kimia berbahaya tersebut dikatakan dapat mengganggu kadar hormon dan memacu bakteri kebal terhadap obat serta dapat mengganggu perkembangan janin pada ibu hamil. Menurut FDA, triclosan dapat ditemukan di hampir semua sabun cair berlabel "anti-bakteri" atau "anti-mikroba".
FDA telah memberikan batas waktu hingga akhir tahun ini bagi para produsen sabun untuk mengubah produk mereka atau menarik sabun cuci tangan anti-bakteri dari peredaran. Namun hal itu tak berlaku pada hand sanitizer yang mengandung alkohol dan produk anti-bakteri yang digunakan di rumah sakit atau klinik.
Bahan-bahan kimia tersebut telah lama berada di bawah pengawasan. Seorang juru bicara industri sabun pembersih mengatakan sebagian besar perusahaan saat ini menghentikan penggunaan 19 bahan kimia yang dilarang dari produk mereka.
Profesor Patrick McNamara, yang telah menerbitkan penelitian tentang sabun anti-mikroba, menyambut baik putusan FDA. Menurut dia, penelitian menunjukkan tidak ada manfaat tambahan dari bahan kimia anti-mikroba dalam sabun.
THE GUARDIAN | INDEPENDENT | YON DEMA