TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 34.651 kasus pemerkosaan telah terjadi di India selama 2015. Hal itu disampaikan Biro Rekam Kejahatan Nasional India (NCRB) kepada media massa, Selasa, 30 Agustus 2016. Angka ini turun dibanding pemerkosaan pada 2014 yang mencapai 36.735 kasus.
Berdasarkan jumlah korban pemerkosaan yang diungkapkan secara terbuka tersebut, korban paling muda adalah anak enam tahun, sementara yang paling tua nenek 60 tahun. "Kebanyakan korban berusia 18-30 tahun, yang jumlahnya sekitar 17 ribu orang," bunyi laporan NCRB, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis, 1 September 2016.
Menurut data NCRB, hampir semua pelaku pemerkosaan atau 95 persen tersangka dikenal korban. "Jumlah korban pemerkosaan pada 2015 turun bila dibanding insiden 2014 yang mencapai 36.735 kasus."
Tahun lalu, NCRB menerima laporan bahwa terjadi 4.437 kasus pemerkosaan di India. Tapi kelompok relawan hak asasi manusia menyatakan jumlah tersebut sepertinya tidak akurat untuk mewakili skala masalah, karena banyak kejahatan seks yang tidak dilaporkan kepada petugas kepolisian.
Kavita Krishnan, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perempuan Progresif India, memperingatkan bahwa angka yang diungkapkan NCRB harus dianalisis dengan hati-hati. "Banyak sekali kasus pemerkosaan tidak dilaporkan," ujarnya. Tapi, tutur dia, kasus kawin lari dilaporkan orang tua sebagai pemerkosaan.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN