Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obama Tepati Janji, 10 Ribu Pengungsi Suriah Tiba di AS

image-gnews
Suasana kamp pengungsi asal Suriah yang disediakan oleh pemerintah Turki di Islahiye, Gaziantep, 16 Maret 2016. AP/Lefteris Pitarakis
Suasana kamp pengungsi asal Suriah yang disediakan oleh pemerintah Turki di Islahiye, Gaziantep, 16 Maret 2016. AP/Lefteris Pitarakis
Iklan

TEMPO.CO, Washington- Amerika Serikat pada Senin sore (29 Agustus) mencapai target tahun fiskal 2016 yang ditetapkan pemerintahan Presiden Barack Obama dengan menyambut sekitar 10 ribu  pengungsi Suriah. Kedatangan pengungsi tersebut lebih cepat sebulan dari yang dijadwalkan sebelumnya.

Para pejabat Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri belum berkomitmen dalam penetapan target penerimaan baru untuk tahun depan.

"Presiden ingin segera memenuhi upaya tersebut. Tapi presiden juga realistis tentang seberapa cepat itu bisa terjadi, " kata Josh Earnest, sekretaris pers Obama, seperti yang dilansir Washington Times pada 30 Agustus 2016.

10 ribu warga Suriah yang baru tiba di AS merupakan bagian dari 85 ribu pengungsi yang ingin ditampung tahun ini. Obama telah berkomitmen untuk menyambut sampai 100 ribu pengungsi hingga 2017. Namunkelompok-kelompok hak asasi manusia ingin AS menampung lebih banyak lagi, bukan hanya pengungsi dari Suriah tetapi juga negara yang tengah dilanda perang lainnya.

"Sekarang pemerintah kita telah terbukti dapat menawarkan keamanan untuk 10 ribu  pengungsi yang melarikan diri dari konflik Suriah, saatnya untuk melipatgandakan usaha kita dan berkomitmen untuk melindungi 200 ribu pengungsi yang melarikan diri disebabkan penganiayaan di seluruh dunia pada tahun mendatang," kata Melanie Nezer, Wakil presiden kebijakan di kelompok advokasi pengungsi Ibrani Immigrant Aid Society.

Program pemukiman kembali telah muncul sebagai isu dalam kampanye pemilihan presiden pada November mendatang dengan calon Partai Republik, Donald Trump yang mengatakan pengungsi Suriah menimbulkan ancaman keamanan potensial. Sementara lawannya dari Demokrat, Hillary Clinton mengatakan AS harus menerima sebanyak 65.000 pengungsi Suriah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

UNHCR, Badan PBB untuk pengungsi,  mencatat sekitar 5 juta warga Suriah terlantar akibat perang saudara, tapi sejauh ini hanya sebagaian kecil yang diterima  melalui program pemukiman kembali di luar negeri.

Para pejabat AS mengatakan  proses penerimaan pengungsi Suriah membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut terkait pemeriksaan administrasi serta pemeriksaan hal-hal lain termasuk akun media sosial mereka untuk mendeteksi kemungkinan tanda-tanda aktivitas radikal.

Lebih dari 99 persen pengungsi dari Suriah yang diterima di AS merupakan Muslim, dan sekitar 11 persen di antaranya adalah laki-laki berusia antara 14 sampai 30 tahun, yang merupakan subkelompok yang dianggap target utama untuk diradikalisasi.

Pengungsi tersebut dibagi ke beberapa wilayah di seluruh AS, termasuk San Diego, Glendale, Arizona, Michigan dan California.
WASHINGTON TIMES|USA TODAY|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran