TEMPO.CO, London - Pegiat hak-hak asasi manusia (HAM) Suriah melaporkan serangan udara dan artileri oleh militer Turki menewaskan sedikitnya 40 warga sipil Suriah dan puluhan lainnya terluka parah.
Serangan terjadi di Suriah Utara, Minggu, 28 Agustus 2016, di wilayah dimana pasukan Turki dan sekutunya pemberontak Suriah (Syrian Democratic Forces/SDF) bertempur melawan milisi Kurdi yang menjadi musuh bersama mereka.
Kelompok Pemantau Hak Asasi Suriah (Syrian Observatory for Human Rights) mengatakan, setidaknya 20 warga sipil tewas dan 50 terluka terkena serangan artileri dan udara di Desa Jeb el-Kussa, sebelah selatan Jarabulus, wilayah yang dikuasai milisi Kurdi pada Minggu, 28 Agustus 2016. Jarabulus adalah wilayah yang dikuasai milisi yang bersekutu dengan Kurdi dukungan SDF.
"Observatory mencatat 20 warga sipil lagi tewas dan 25 cedera, dalam serangan udara dekat Kota Al-Amarneh," tulis situs berita Independent.co.uk.
Sedikitnya empat pejuang Kurdi tewas dan 15 luka-luka dalam serangan di kedua wilayah itu.
Kantor berita resmi Turki, Anadolu mengatakan serangan udara Turki menewaskan 25 'teroris' Kurdi dan menghancurkan lima gedung yang digunakan para gerilyawan di wilayah Jarabulus.
"Militer Turki berhati-hati dan menunjukkan sensitivitas maksimum untuk menjamin agar warga sipil yang tinggal di wilayah itu tidak dilukai," tulis Anadolu.
Belum jelas apakah laporan itu merujuk pada insiden yang sama.
Serangan itu dilancarkan setelah seorang tentara Turki tewas dalam operasi militer untuk mengusir kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dan pemberontak Kurdi dari perbatasan. Kini pertempuran memasuki hari ke lima.
Menurut Observatory, serangan itu membidik wilayah selatan kota Jarabulus, bekas kubu ISIS, yang berhasil direbut pasukan Turki di hari pertama operasi bersandi "Perisai Efrat".
Serangan itu merupakan intervensi darat Turki pertama dalam konflik Suriah dan membidik baik ISIS dan pemberontak Kurdi-Suriah dukungan Amerika Serikat.
Kantor berita wilayah semi otonomi Kurdi, ANHA melaporkan Kota Beir Khoussa, dekat Jarabulus, "kehilangan seluruh penduduknya" setelah dibombardir dari udara, Minggu.
Juru bicara SDF Shervan Darwish mengatakan serangan udara dan gempuran mortir yang dimulai sepanjang Sabtu malam hingga Minggu menewaskan banyak warga sipil di kota dan sekitarnya.
"Pengeboman juga membidik Desa Al-Amarneh dan serangan itu melibatkan 50 tank Turki," kata Darwish.
INDEPENDENT | YON DEMA