TEMPO.CO, Washington - Menuding Clinton Foundation sebagai perusahaan terkorup dalam sejarah politik Amerika Serikat, Donald Trump termakan oleh omongannya sendiri. Pasalnya, terungkap informasi bahwa Trump pernah mendonasikan uangnya sebesar lebih dari US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,3 miliar kepada yayasan yang didirikan pesaing utamanya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat itu.
Trump, kandidat Presiden Amerika dari Partai Republik, menyerang Hillary Clinton melalui yayasan yang didirikan Clinton dengan tudingan korupsi dan menuntut yayasan ini segera ditutup.
Manajer kampanye Trump, Kellyanne Conway, mengakui Trump telah mendonasikan dana sebesar itu kepada Clinton Foundation. Namun bukan untuk menarik suara dukungan terhadap Trump.
"Clinton Foundation melakukan banyak kegiatan yang baik, dan mari berharap uang itu digunakan secara baik," kata Conway seperti dikutip dari Daily Mail, 25 Agustus 2016.
Di dokumen pajak Trump tahun 2009, tercatat pembayaran sebesar US$ 100 ribu kepada yayasan William J. Clinton. Trumps menjadi pendonor terbesar tahun itu.
Clinton sendiri tidak memberi penjelasan mengenai apa saja yang diberikan kepada donor yayasannya. Namun, menurut pemberitaan Associated Press, sebagian besar pertemuan yang diadakan yayasan itu dilakukan Clinton dengan para pendonor. Saat itu Clinton menjabat Menteri Luar Negeri Amerika.
Seperti dilansir Washington Post, ribuan surat elektronik pribadi Clinton semasa menjabat Menteri Luar Negeri Amerika dianggap telah memberikan pendonor akses langsung kepada Clinton dan orang-orang di lingkaran dalam Clinton.
Ini temuan dari hasil investigasi FBI terhadap sedikitnya 14.900 surat elektronik yang berasal dari akun e-mail pribadi Clinton semasa menjabat Menteri Luar Negeri Amerika. Clinton dianggap ceroboh menggunakan akun e-mail dan server pribadi dari rumahnya untuk kegiatan yang berkaitan dengan jabatannya.
DAILY MAIL | WASHINGTON POST | MARIA RITA