TEMPO.CO, Kabul - Sekelompok pria bersenjata menyerang Universitas Amerika di Kabul, Afganistan. Dilansir laman Al Jazeera, Kamis, 25 Agustus 2016, satu orang dinyatakan tewas dan 14 lain terluka dalam peristiwa tersebut. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai identitas korban.
Kepala Rumah Sakit Umum Kabul Mohammad Saleem Rasouly mengaku mendengar laporan terkait dengan adanya tembakan disertai ledakan di kampus tersebut. “Para penyerang berada di dalam kompleks (kampus). Di sana ada profesor yang merupakan warga asing bersama ratusan mahasiswa.”
Tak lama setelah serangan pada Rabu malam, 24 Agustus 2016, itu dimulai, puluhan tentara datang mengepung. Saat serangan terjadi, kampus swasta yang tergolong elite tersebut sedang dipenuhi mahasiswa yang bekerja paruh waktu.
Mahasiswa yang menjadi saksi, Ahmad Shaheer, mengaku sempat terperangkap di dalam gedung kampus. "Kami terjebak di dalam kelas dan ada tembakan," ujarnya kepada Reuters.
Para mahasiswa mulai berhamburan keluar saat sebagian pasukan militer setempat masuk mengejar kelompok bersenjata tersebut.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Serangan ini menyusul rangkaian penculikan sejumlah dosen yang bekerja di Universitas Amerika dan Universitas Australia di jantung Kota Kabul pada awal Agustus 2016.
Belum ada keterangan yang didapat dari manajemen pusat Universitas Amerika di Afganistan, yang dibuka pada 2006 dan melayani lebih dari 1.700 mahasiswa tersebut.
AL JAZEERA | REUTERS | YOHANES PASKALIS