TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Nigeria (DSS) menangkap Mudaisiru Jibrin, pemimpin spiritual kelompok Boko Haram di Kano, Nigeria, yang menjadi otak penculikan siswa di negara itu. Penangkapan Jibrin merupakan rangkaian penangkapan terhadap 22 tersangka lainnya selama Juli-Agustus 2016.
Anggota DSS, Tony Opuiyo, mengatakan pihaknya juga menangkap Mudaisiru alias Namakele atau Alarama. Ia adalah pemimpin baru kelompok Boko Haram di Kano pada 17 Juli 2016. “Ia juga dalang penembakan terhadap beberapa siswa di Sekolah Pemerintah Menengah Desa Mamudo dekat Potiskum, Yobe,” kata dia seperti dikutip Vanguard, Senin, 22 Agustus 2016.
Selain menangkap dua pemimpin Boko Haram itu, Tony menuturkan pihaknya juga telah menangkap Mukhtar Tijani, prajurit terkenal kelompok teroris ini beserta tiga kaki tangannya pada 8 Juli 2016 di Ungunwar Mu'azu, Kaduna.
Dia menambahkan, empat tersangka lainnya ditangkap saat menyempurnakan pengaturan untuk serangan terkoordinasi dengan target di Negara Bagian Kaduna.
Selain itu, pada 12 Agustus 2016, DSS menangkap tiga anggota kelompok teroris Ansaru, yaitu Usman Abdullahi, Abdulmummuni Sado, dan Ahmad Salihu. Mereka ditangkap saat membuat pengaturan untuk meluncurkan serangan terhadap beberapa target yang dipilih di Negara Bagian Edo dan Kogi Serikat.
Dari Negara Bagian Edo, DSS juga menangkap seorang bernama Aikhoje Musa pada 19 Agustus 2016. Anggota kelompok Boko Haram itu telah mengancam komunitas diplomatik di Nigeria. Musa pun dianggap telah meminta konsuler jenderal dari Swiss dan Denmark untuk meninggalkan Nigeria.
VANGUARD NIGERIA | DANANG FIRMANTO