TEMPO.CO, Tokyo - Ratusan penerbangan serta perjalanan kereta api dibatalkan akibat terjangan Topan Mindulle di Tokyo, Senin, 22 Agustus 2016.
"Angin kencang akibat topan menyebabkan pengawas lalu lintas udara menutup menara kontrol di Bandara Narita Internasional dan menutup salah satu dari dua bandara utama Tokyo selama kurang lebih satu jam," tulis media Jepang, Japan Today.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa Topan Mindulle yang melanda Tokyo pada tengah hari tersebut bergerak ke wilayah Tohoku utara. Badai yang membawa angin hingga 180 kilometer per jam, menuju ke utara dengan kecepatan 25 kilometer per jam dari Pulau Miyake pada awal pagi.
Media Jepang NHK, melaporkan bahwa sejauh ini terdapat 10 orang mengalami cedera yang disebabkan oleh badai itu.
Situs berita Japan Times melaporkan di Prefektur Fukushima, sebuah kapal dengan lima personel penjaga pantai Jepang tenggelam di Kota Minamisoma, Minggu sore. Satu orang tewas. Mereka sedang mencari seorang remaja pria berusia 18 tahun yang terlihat di pantai sebelum badai menerjang.
Bandara Narita ditutup pada pukul 14.20 saat kecepatan angin mencapai 126 kilometer per jam. Itu merupakan pertama kalinya menara kontrol ditutup akibat topan. Sebelumnya pernah ditutup saat gempa bumi berkekuatan 9.0 yang memicu tsunami pada Maret 2011.
Otoritas Bandara Narita menyatakan 85 penerbangan internasional dan 30 penerbangan domestik dibatalkan. Adapun di Bandara Haneda, Tokyo, lebih dari 400 penerbangan domestik juga dibatalkan.
Selain penerbangan, layanan kereta api di seluruh wilayah Tokyo termasuk kereta peluru ekspres pada rute utara kota itu dihentikan.
Japan Airlines membatalkan 145 penerbangan domestik hingga tengah hari, yang melibatkan 26.910 penumpang, sementara All Nippon Airways membatalkan 96 penerbangan domestik, yang mempengaruhi 21.300 penumpang.
Badan Meteorologi juga memperingatkan seluruh warga ibukota agar mewaspadai banjir, tanah longsor. Hujan lebat akibat topan menyebabkan air sungai-sungai meluap.
REUTERS | JAPAN TODAY | JAPAN TIMES | YON DEMA