Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sedih di Balik Foto Omran, Bocah Korban Perang Suriah

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Foto yang diambil dari potongan video yang dirilis oleh aktivis anti-pemerintah Suriah Aleppo Media Center (AMC), menunjukkan seorang bocah duduk di dalam mobil ambulance usai diselamatkan dari rerentuhan gedung di Aleppo, Suriah, 17, 2016. Bocah berumur lima tahun tersebut, Omran Daqneesh berhasil selamat dari runtuhan gedung yang hancur akibat serangan udara dari pesawat jet. REUTERS
Foto yang diambil dari potongan video yang dirilis oleh aktivis anti-pemerintah Suriah Aleppo Media Center (AMC), menunjukkan seorang bocah duduk di dalam mobil ambulance usai diselamatkan dari rerentuhan gedung di Aleppo, Suriah, 17, 2016. Bocah berumur lima tahun tersebut, Omran Daqneesh berhasil selamat dari runtuhan gedung yang hancur akibat serangan udara dari pesawat jet. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Foto dan video Omran Daqneesh, anak berusia lima tahun korban pemboman di Aleppo, tengah diperbincangkan di seluruh dunia dan menjadi viral di semua media sosial. Mahmoud Raslan, salah seorang aktivis penyelamat korban perang di Suriah, yang mengabadikan momen itu dengan kameranya.

"Omran mempengaruhi saya untuk mengambil gambarnya karena dia diam, tidak menangis," ujar Raslan. Video itu kemudian dibuat menjadi foto. Ia menceritakan kembali momen mengharukan itu dalam wawancaranya bersama The Syrian Campaign Advocacy Group, Jumat, 19 Agustus 2016.

Foto menggambarkan Omran terduduk sendirian di kursi ambulans. Seluruh tubuhnya dipenuhi debu. Sebagian wajahnya berlumuran darah. Di dalam video utuh Omran, bocah itu tampak beberapa kali mengusap debu di wajahnya yang polos, tanpa ekspresi. Momen inilah yang menyayat hati mereka yang menontonnya.

Baca: Foto-foto memilukan Omran Daqneesh.

Raslan menceritakan ledakan di pemukiman itu terjadi pada saat Rabu setelah salat Isya. Ruslan mendatangi tempat ledakan tersebut untuk mengambil beberapa foto. Saat tiba, ia melihat sudaha ada tiga tubuh yang tergeletak di dekat puing.

Dia melihat Omran di antara puing-puing ledakan tersebut. "Dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia syok," ujar Raslan. Orangtua dan keluarga Omran juga selamat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Raslan mengambil foto ini untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa inilah yang dialami oleh setiap anak di Allepo, Suriah. "Saya ingin dunia melihat fakta ini," kata dia. Melalui foto ini, Ruslan juga ingin mengatakan agar dunia mengetahui bagaimana hidup di daerah peperangan seperti di Suriah, khususnya bagi anak-anak.

Bibars Halabi, salah seorang relawan dari Syrian Civil Defence Group yang juga dikenal dengan sebutan White Helmets, menceritakan Omran yang pertama kali diselamatkan dari runtuhan puing rumah orangtuanya. Ia menegaskan, kejadian yang dialami Omran juga dialami oleh banyak anak di Aleppo. "Dunia harus tahu bahwa hal itu (anak menjadi korban) terjadi setiap hari di Aleppo," katanya.

White Helmets adalah organisasi yang pernah dinominasikan meraih Nobel Perdamaian. Menurut Halabi, ia dan relawan lainnya setiap hari harus melihat penderitaan anak-anak yang kehilangan orangtua, dan kesedihan orangtua yang kehilangan anak-anaknya akibat perang di Suriah. "Tidak semua momen terekam kamera sehingga bisa dibagikan ke dunia," katanya.

INDEPENDEENT | ODELIA SINAGA 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

2 hari lalu

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS


Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

34 hari lalu

Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) menyampaikan keterangan bersama Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Densus 88 pada Oktober 2023 berhasil menangkap 59 tersangka dengan barang bukti senapan serbu AK-47, revolver, senapan angin, sejumlah amunisi dan magasin, senjata tajam, dan buku-buku propaganda yang diduga akan digunakan salah satunya untuk menggagalkan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

Densus 88 Antiteror menangkap laki-laki inisial LHM dan DW di Bima, Nusa Tenggara Barat.


Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

42 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser The 1989 World Tour Live di New Jersey, 10 Juli 2015.  Evan Agostini/Invision/AP
Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

Wakil Direktur CIA mengungkap rencana serangan teror di konser Taylor Swift di Austria telah berhasil digagalkan. Terduga pelaku anggota ISIS


Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

45 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Ukraina di markas besar PBB di New York, 20 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan insiden penikaman terbaru di Solingen merupakan "terorisme terhadap semua pihak".


Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

47 hari lalu

Polisi berjaga usai insiden penusukan yang menewaskan beberapa orang dalam sebuah festival kota, di Solingen, Jerman, 24 Agustus 2024. Polisi mengatakan bahwa sekitar pukul 10 malam seorang pria tak dikenal menyerang banyak orang. Hingga kini pelaku masih buron. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

Terduga pelaku adalah anggota ISIS dan melakukan penikaman untuk membalas dendam umat Muslim Palestina yang tertindas.


Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

48 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

ISIS kembali meneror Rusia dengan menyandera sipir dan narapidana. Mereka berhasil dilumpuhkan oleh Badan Keamanan Rusia.


Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

10 Agustus 2024

Shamima Begum, warga negara Inggris yang ingin pulang ke negaranya setelah menjadi istri militan ISIS. Sumber: news.sky.com
Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

Mahkamah Agung Inggris resmi mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum sehingga membuatnya stateless.


Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

8 Agustus 2024

Shamima Begum.[Evening Standard]
Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

Shamima Begum kehilangan kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan kembali status kewarganegaraan Inggris setelah diputus oleh Mahkamah Agung


Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

8 Agustus 2024

Suasana di luar stadion Happel setelah konser Taylor Swift dibatalkan setelah pemerintah mengonfirmasi rencana serangan di stadion di Wina, Austria, 8 Agustus 2024. REUTERS/Elisabeth Mandl
Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

Tiga remaja terkait ISIS telah ditetapkan menjadi tersangka rencana pembunuhan di konser Taylor Swift di Wina, Austria.


Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

8 Agustus 2024

Penyanyi Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

Tiga konser Taylor Swift di Austria dibatalkan karena ada indikasi teror ISIS.