Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia-PNG Tutup Pusat Tahanan Imigran di Pulau Manus  

image-gnews
Angkatan Laut Australia melakukan proses evakuasi imigran gelap yang tenggelam di perairan pulau Panaitan, Pandegelang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Angkatan Laut Australia melakukan proses evakuasi imigran gelap yang tenggelam di perairan pulau Panaitan, Pandegelang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Port Moresby - Pemerintah Papua Nugini (PNG) dan Australia sepakat menutup Pulau Manus sebagai pusat penahanan imigran. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara Perdana Menteri PNG Peter O'Neil dan Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton di Port Moresby, ibu kota PNG, hari ini, 17 Agustus 2016.

"Papua Nugini dan Australia setuju pusat penahanan itu ditutup," kata O'Neil.

Saat ini ada 850 orang berada di dalam pusat penahanan imigran di Pulau Manus. Setengah di antaranya sudah mendapat status pengungsi.

Dutton mengatakan tak seorang pun yang saat ini ditempatkan di pusat penahanan Manus akan dikembalikan ke Australia. Opsinya, mereka tinggal di PNG atau kembali ke negara asal mereka.

"Posisi kami, dibenarkan kembali hari ini oleh PNG, bahwa tak seorang pun dari Pulau Manus akan ditempatkan kembali di Australia," kata Datton.

Pada Maret lalu, O'Neil telah menjelaskan bahwa PNG tidak memiliki sumber daya untuk memberi tempat tinggal kepada para tahanan di Pulau Manus.  

Meski PNG dan Australia memang sepakat menutup pusat penahanan imigran Australia, tapi keduanya belum memastikan jadwal penutupan, termasuk ke mana seluruh pencari suaka dan pengungsi ditempatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Behrouz Boochani, jurnalis warga Iran yang sudah lebih dari tiga tahun ditahan di Pulau Manus, mengatakan tidak ada masa depan yang jelas setelah kesepakatan penutupan pusat tahanan oleh PNG dan Australia.

"Mereka tidak menjelaskan kapan penjara neraka itu ditutup. Kami ingin tahu kapan tepatnya kami akan mendapatkan kemerdekaan dan ke mana kami akan pergi. Ini hak kami untuk mengetahui masa depan kami," kata Boochani kepada The Guardian.

Perintah penutupan pusat penahanan imigran Australia di Pulau Manus datang dari Mahkamah Agung PNG pada 27 April 2016 karena dianggap ilegal. Mahkamah Agung menilai pusat penahanan di Pulau Manus melanggar hak asasi orang-orang yang sedang berstatus pencari suaka. Mereka dijamin oleh sejumlah konvensi HAM internasional dan konstitusi PNG.

Pulau Manus merupakan satu pulau milik PNG. Australia menggunakan Pulau Manus sebagai pusat penahanan bagi para pencari suaka. Pada 21 Oktober 2001, di masa Perdana Menteri John Howard, pusat penahanan resmi berdiri. Pusat penahanan ini sempat ditutup pada Mei 2004 ketika pencari suaka asal Kuwait kelahiran Palestina, Aladdin Sisalem, dipindahkan ke Melbourne.

Kemudian, terjadi kerusuhan massal di Pulau Manus ketika seorang pencari suaka asal Iran Reza Berati, 23 tahun, dibunuh pada 17 Februari 2014.

ABC.NET AU | GUARDIAN | NEWS.COM.AU | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

9 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.


Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

38 hari lalu

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.


TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

14 Januari 2024

Brigjen Nugraha Gumilar. Dok Pribadi
TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini tidak berdampak ke Indonesia. Perbatasan diklaim kondusif.


Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

12 Januari 2024

Penjarahan dan pembakaran selama protes atas pemotongan gaji polisi dan PNS  di Port Moresby, Papua Nugini 10 Januari 2024 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. Leo Manuai/via REUTERS
Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

Tentara dan polisi berpatroli di jalan-jalan Port Moresby yang sepi sepanjang Jumat setelah Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat


Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

12 Januari 2024

Orang-orang mengambil bagian dalam penjarahan dan pembakaran selama protes atas pemotongan gaji polisi yang menurut para pejabat terjadi karena kesalahan administratif, di Port Moresby, Papua Nugini 10 Januari 2024 Leo Manuai/via REUTERS
Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan pemerintah dan kepolisian Papua Nugini untuk meningkatkan pelindungan dan keamanan bagi WNI


Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

11 Januari 2024

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

Papua Nugini diguncang kerusuhan setelah gaji PNS dan polisi dipotong. Aksi protes berlangsung rusuh yang mengakibatkan penjarahan.


Australia dan PNG Tanda Tangani Perjanjian Keamanan 'Tingkat Keras'

7 Desember 2023

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Australia dan PNG Tanda Tangani Perjanjian Keamanan 'Tingkat Keras'

Australia dan Papua Nugini (PNG) menandatangani perjanjian keamanan di mana kedua negara akan berkonsultasi jika ada serangan eksternal.


Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

5 Desember 2023

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya


Daftar Negara Yang Tolak Gencatan Senjata Israel Hamas, Ada Tetangga RI

23 November 2023

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Daftar Negara Yang Tolak Gencatan Senjata Israel Hamas, Ada Tetangga RI

Ada 14 negara menolak resolusi gencatan senjata Israel Hamas saat diajukan dalam Sidang Majelis Umum PBB, 27 Oktober 2023.


9 Fakta Unik burung Cendrawasih, Hidup di Tiga Negara hingga Disebut Burung Surga

18 November 2023

Burung Cendrawasih di Hutan Nonggou di Distrik Sausapor Papua Barat (dok. Kemenpar)
9 Fakta Unik burung Cendrawasih, Hidup di Tiga Negara hingga Disebut Burung Surga

Burung cendrawasih terdiri dari banyak jenis dan tersebar di 3 negara.