TEMPO.CO, Jakarta - Petugas keamanan bandar udara internasional John F. Kennedy (JFK), New York, Amerika Serikat mengatakan invesigasi awal tidak menemukan bukti telah terjadi tembak menembak di satu ruang keberangkatan, meskipun laporan sebelumnya menyebutkan ada suara letupan senjata api.
Mereka menjelaskan, tidak ada selongsong peluru setelah petugas melakukan pemeriksaan di Terminal 8 keberangkatan bandara John F Kennedy yang diduga menjadi lokasi penembakan pada Ahad, 14 Agustus 2016, waktu setempat. Akibat insiden tersebut, otoritas bandara New York dan New Jersey mengekuasi seluruh penumpang.
"Investigasi awal tidak menemukan bukti ada tembakan senjata api di JFK. Tidak ada yang terluka. Kami juga tidak menemukan peluru atau bukti lain," kata petugas bandara JFK. Pihak berwenang yang tak bersedia disebutkan namanya itu menambahkan, ratusan orang dievakuasi.
Video maupun sejumlah foto yang diunggah di media sosial menunjukkan ratusan orang berteriak ketakutan di Terminal 8. Mereka akan terbang bersama maskapai penerbangan Air Berlin, Alaska Airlines, American Eagle, American Airlines, dan Finnair ke sejumlah tujuan.
Suara panik histeris terdengar dari kerumunan massa ketika polisi memerintahkan mereka tiarap di lantai, selanjutnya mengevakuasinya keluar melalui koridor. "Tiarap di lantai," teriak polisi. "Cepat bergerak!"
Al Jazeera yang melaporkan dari New York meengatakan, ada kepanikan dan keributan di bandara paling sibuk di Amerika Serikat. "Bandara JFK masih waspada tinggi," ujarnya.
Amelia Mularz, seorang penumpang sempat terlantar ketika akan melakukan perjalanan ke Rio de Janeiro, Brasil, melalui bandara JFK. Dia berujar: "Pramugari pesawat mengumumkan bahwa ada insiden penembakan, mereka meminta kami tidak bergerak. Kami diminta tetap duduk di kursi pesawat selama tiga jam."
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN