TEMPO.CO, Washington - Calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, merilis laporan pembayaran pajaknya. Kandidat dari Partai Demokrat ini membayar pajak negara sebesar 34,2 persen akhir tahun lalu.
Calon wakil presiden yang mendampingi Hillary, Tim Kaine, juga melakukan hal sama. Ia membayar pajak sebesar 20,3 persen. "Hillary Clinton dan Tim Kaine terus menetapkan standar untuk transparansi keuangan," kata juru bicara kampanye Hillary, seperti dilansir BBC, Jumat, 12 Agustus 2016.
Hillary mengimbau saingannya, Donald Trump, melakukan hal sama. Namun Trump menolak menyampaikan laporan pajaknya kepada publik sampai Internal Revenue Service (IRS) melengkapi audit mereka.
IRS telah mengatakan Trump bebas untuk merilis laporan pajaknya. Trump akan menjadi calon presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak mempublikasikan laporan pajak.
Pajak Hillary dilaporkan bersama dengan suaminya, Bill Clinton. Sebuah dokumen menyebutkan keduanya memiliki kekayaan sebesar US$ 10 juta pada 2015. Sebagian besar harta itu didapatkan dari upah Bill menjadi pembicara saat Hillary kampanye untuk menjadi presiden. Hillary juga disebut mendapatkan US$ 3 juta dari royalti buku.
Berikut ini laporan pembayaran pajak Hillary.
- Clinton mendapatkan sebagian besar uang mereka pada 2015 dari pendapatan usaha, yaitu konsultasi, menjadi pembicara, dan royalti buku dengan total US$ 10,1 juta.
- Bill menghabiskan US$ 500 ribu dalam perjalanan, sementara Hillary memiliki sekitar US$ 250 ribu biaya perjalanan untuk kesibukannya menjadi pembicara.
- Setengah dari pendapatan mereka berikan untuk amal, termasuk sumbangan US$ 1 juta kepada Clinton Foundation.
BBC | MAYA AYU PUSPITASARI