TEMPO.CO, Jakarta - Hakan Sukur, pemain sepak bola internasional dan anggota parlemen Turki, kini jadi buron nomor wahid petugas keamanan negaranya. Sukur diduga terlibat kudeta gagal pada Jumat, 15 Juli 2016, silam.
Sukur juga dituduh menjadi anggota organisasi terlarang milik Fethullah Gullen, pria yang dituding berada di balik kudeta atas Erdogan. Gullen sudah menolak tudingan tersebut.
Ini jelas perubahan drastis buat Sukur. Sebelumnya, Sukur adalah salah satu bintang tim nasional kesebalasan Turki pada Piala Dunia 2002. Dia berjasa melambungkan nama negeri itu di kancah internasional. Sepak bola adalah olahraga paling populer di Turki.
Di tim nasional Turki, Sukur adalah penyerang sejak 1997 hingga 2007. Selama karirnya di tim nasional Turki, Sukur menceploskan si kulit bundar ke gawang lawan sebanyak 51 kali dari 112 penampilannya.
Karir sepak bolanya melejit melalui kesebelasan Galatasaray di Istanbul, selanjutnya dia merumput untuk Inter Milan, Parma, di Italia dan Blackburn Rovers, Inggris.
Pada Piala Dunia 2002, Sukur mengagetkan pecandu sepak bola dunia lantaran menjebol gawang Korea Selatan ketika permainan baru dimulai 11 detik. Gol tersebut dianggap tercepat dalam sejarah Piala Dunia.
Setelah gantung sepatu, Sukur meniti karir politik dan terpilih menjadi anggota parlemen melalui partai pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan yakni Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pada 2011.
Pada 2013, Sukur mengundurkan diri dari partai pada 2013 setelah Erdogan dan lingkungan dalamnya diduga terlibat korupsi. Sukur kemudian lompat pagar bergabung dengan organisasi yang berafiliasi dengan Gullen, pria yang menjadi musuh Erdogan.
Belakangan, Sukur kerap menyampaikan keberatannya terhadap sikap pemerintah yang menutup sekolah-sekolah milik organisasi pimpinan Gullen, Hizmet, di Turki. Dia diduga kabur dari Turki pada Juni 2016 sehingga kini diadili in absentia dengan dakwaan menghina Erdogan melalui media sosial.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN