TEMPO.CO, Hua Hin - Dua bom yang meledak hampir bersamaan di Hua Hin, kawasan wisata pantai yang populer di Thailand. Peristiwa itu menewaskan satu orang dan melukai 23 lain, sebelas di antaranya warga asing, Kamis, 11 Agustus 2016.
Menurut kabar yang dilansir ABC Australia, sebelas warga asing itu terdiri atas 3 warga Belanda; 7 warga Jerman, Austria, atau Italia; dan 1 lagi belum diketahui kewarganegaraannya. "Tidak ada warga Australia yang luka-luka dalam ledakan bom," tulis ABC.
Sebuah bom meledak di sebuah pot bunga di tepi jalan di luar sebuah bar, disusul ledakan bom kedua yang berjarak 50 meter berselang 20 menit.
Situs berita Thailand, The Nation, memberitakan, sebagian besar korban adalah para pedagang yang menanti pasar buka untuk menjajakan dagangannya. Salah satu korban tewas adalah pria Thailand bernama Picherd Wiriyanupappong, 50 tahun. Istrinya, Wathanee, 45 tahun, yang juga pedagang, menderita luka-luka di bagian dada.
Picherd adalah adik bungsu Redaktur Olahraga The Nation Preechachan Wiriyanupappong. Dia meninggal dunia akibat luka di bagian punggung.
Mayor Sunan Sangsawat, pejabat kepolisian Distrik Trang, mengatakan ledakan terjadi di Pasar Central Point, 100 meter dari Balai Kota Provinsi Trang, dan berseberangan dengan kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi Trang.
Salah seorang pedagang bersaksi, bom meledak tepat pada pukul 15.00, saat pedagang siap-siap membuka tokonya. Bom meledak di sebuah paviliun ketika tujuh-delapan orang sedang duduk-duduk.
Polisi saat ini sedang memburu dua tersangka yang wajahnya tertangkap kamera pengintai.
ABC NEWS | THE NATION | NATALIA SANTI