TEMPO.CO, Bagdad - Sebanyak 12 bayi yang baru lahir tewas dalam kebakaran di Rumah Sakit Bersalin Yarmouk, Bagdad, Irak. Kementerian Kesehatan Irak mengatakan bayi yang lahir meninggal pada Rabu, 10 Agustus 2016, waktu setempat.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ahmed al-Roudaini, menuturkan kepada Associated Press, api itu mungkin muncul akibat korsleting listrik. Direktur Rumah Sakit Bersalin Yarmouk Saad Hatem Ahmed mengatakan 29 perempuan dan delapan bayi diambil dari bangsal dan dipindahkan ke rumah sakit lain.
Hussein Omar, 30 tahun, kehilangan bayi kembarnya yang lahir pekan lalu. Pihak rumah sakit mengatakan kepadanya untuk mencari bayi mereka di rumah sakit lain yang menjadi tempat pemindahan. Tapi ia gagal menemukan mereka dan pergi ke kamar mayat di rumah sakit Yarmouk.
Ia menginginkan bayinya kembali. Ia menuntut pemerintah atas kejadian ini. "Saya hanya menemukan potongan-potongan daging hangus," ucap Omar sambil menangis kepada AP.
Eshrak Ahmed Jaasar, 41 tahun, menyatakan keponakannya yang berumur empat hari hilang setelah ibunya dipindahkan ke bangsal rumah sakit lain. "Saya datang pagi ini untuk melihat keponakan saya dan ibunya, tapi mereka mengatakan kepada saya tentang kebakaran itu," katanya.
Jaasar merasa dirugikan atas kejadian ini. Ia menuding pemerintah yang korup membuatnya tak peduli pada apa yang terjadi terhadap warganya. "Kami membayar karyawan rumah sakit ribuan dinar untuk orang yang kita cintai," ujar Jaasar.
USATODAY | ARKHELAUS W.