TEMPO.CO, Washington - Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon, Amerika Serikat, menyetujui penjualan lebih dari 130 tank Abrams serta 20 kendaraan lapis baja dan perlengkapan lainnya (alutsista) ke Arab Saudi. Dalam perjanjian perdagangan senjata kedua negara, nilai penjualan alutsista ditaksir mencapai US$ 1,15 miliar atau Rp 15 triliun.
Menurut Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon yang menangani penjualan senjata ke pihak asing, penjualan alutsista ke Arab Saudi akan membantu keselamatan AS melalui peningkatan keamanan regional bagi sekutunya.
Seperti yang dilansir Reuters pada 9 Agustus 2016, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan AS, General Dynamics, akan menjadi kontraktor utama dalam penjualan alutsista ke Arab Saudi.
"Penjualan ini akan meningkatkan kemampuan operasional internasional Angkatan Darat Kerajaan Arab Saudi (RSLF) dengan pasukan AS dan menyampaikan komitmen terhadap keselamatan dan modernisasi angkatan bersenjata Arab Saudi," kata Pentagon di situsnya.
Saat ini Pentagon menunggu persetujuan kongres atas penjualan alutsista ke Arab Saudi. Kongres AS memiliki waktu 30 hari untuk memberi keputusan menyetujui atau membatalkan penjualan alutsista ke Arab Saudi.
Pentagon menjelaskan, AS diperkirakan akan menyetujui penjualan senjata sekitar lebih dari US$ 40 miliar atau Rp 522,7 triliun kepada asing tahun ini.
Persetujuan penjualan senjata tersebut bertepatan dengan semakin gencarnya Arab Saudi yang memimpin koalisi militer dalam mendukung pasukan Yaman yang setia kepada pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk menggempur pasukan milisi Houthi.
REUTERS | YON DEMA