Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Dokumen Kekerasan terhadap Anak di Penjara Nauru  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Angkatan Laut Australia melakukan proses evakuasi imigran gelap yang tenggelam di perairan pulau Panaitan, Pandegelang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Angkatan Laut Australia melakukan proses evakuasi imigran gelap yang tenggelam di perairan pulau Panaitan, Pandegelang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.COJakarta - Lebih dari 2.000 insiden kekerasan terjadi di sebuah penjara Australia terhadap pencari suaka di Nauru. Berdasarkan laporan Guardian, separuh korban kekerasan adalah anak-anak. Dalam bocoran dokumen yang dipublikasikan Guardian Australia secara rinci, Rabu, 10 Agustus 2016, anak-anak korban pelecehan di Nauru mengalami trauma. 

Aturan penjara yang superketat dan kebijakan imigrasi Australia terhadap imigran banyak dikritik Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok pegiat hak asasi manusia. Negara Kanguru itu mencegat pencari suaka di laut serta mengirim mereka ke Nauru dan penjara lain di Pulau Manus, Papua Nugini. "Mereka tidak akan pernah bisa menetap di Australia," seperti ditulis Al Jazeera, Rabu, 10 Agustus 2016.

Imigran yang mencari suaka ke Australia berjumlah lebih kecil dibanding pengungsi yang pergi ke Eropa. Namun persoalan imigran itu menjadi masalah dalam negeri yang memiliki dukungan politik bipartisan. Australia mengatakan sedang mengkonfirmasi bahwa semua laporan telah ditangani polisi Nauru.

UNHCR meminta Australia melepaskan semua pengungsi dan pencari suaka dari penjara. "Meskipun UNHCR tidak dapat memverifikasi insiden orang per orang dalam laporan itu, dokumen yang dirilis secara luas memunculkan kekhawatiran UNHCR atas kesehatan mental, serta kondisi keseluruhan pengungsi dan pencari suaka di Nauru."

"Sangat penting untuk dicatat bahwa banyaknya laporan atas kejadian ini mencerminkan tuduhan yang belum dikonfirmasi," kata juru bicara Departemen Imigrasi Australia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Insiden yang dilaporkan Guardian terjadi pada periode antara Agustus 2013 dan Oktober 2015. Sebanyak 20 persen dari sekitar 500 tahanan ditahan di Nauru. Sementara itu, ada 59 laporan kekerasan pada anak-anak pada periode tersebut. Tujuh di antaranya adalah kasus kekerasan seksual. 

Kelompok hak asasi manusia mendesak pemerintah Australia mengakhiri kebijakan penahanan lepas pantai Australia. Pemerintah Australia menyatakan perlunya dukungan medis dan psikologis kepada pencari suaka. "Hal ini jelas dari dokumen-dokumen dan penelitian kami sendiri, bahwa banyak kekerasan fisik atau mental yang mereka alami di Nauru," kata Anna Neistat, Direktur Senior untuk Penelitian Amnesty International.

Human Rights Watch dan Amnesty International menyelidiki kasus Nauru pada Agustus. Temuan mereka tersedia secara online. Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Koordinator Amnesty International Australia, Graham Thom, mengatakan, "Kita perlu mendesak Royal Commission melihat pelanggaran yang terjadi di Nauru. Mereka (para pengungsi dan pencari suaka) harus segera dibawa kembali ke Australia."

AL JEZEERA | ARKHELAUS W

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

PM Australia Malcolm Turnbull memposting foto dengan judul 'Multitasking at the footy'. Malcolm Turnbull
Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.


Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

22 Agustus 2017

TEMPO/ Imam Yunni
Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

Markas intelijen Australia, Pine Gap, yang memasok informasi tentang Indonesia dan negara-negara lain ke Amerika berlokasi di kawasan terpencil.


Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Sam Kanizay dirawat di Rumah Sakit Melbourne setelah mendapat gigitan dari kutu laut di sebuah teluk setempat. news.com.au
Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.


Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Presiden Donald Trump dan PM Australia Malcolm Turnbul. REUTERS/Jonathan Ernst
Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump


Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.


Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

12 Mei 2017

Malcolm Turnbull, saat menyampaikan aspirasinya dalam pertemuan Partai Liberal Australia saat pemilihan pimpinan baru partai di Canberra, 14 September 2015. Malcolm Turnbull resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal usai digelar pemungutan suara di kalangan internal partai. AP/Andrew Taylor
Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Pejabat di Kementerian Pertahanan Australia mengungkapkan Cina selama ini melakukan aksi intelijen besar-besaran terhadap Australia.


Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

12 Mei 2017

Tiket lotere Powerball di Hawthorne, California, Amerika Serikat, 13 Januari 2016. Kemungkinan memenangkan hadiah terbesar itu adalah 1 banding 292,2 juta. REUTERS/Lucy Nicholson
Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

Seorang pria yang sedang menganggur di Australia memenangkan hadiah lotere sebesar $ 50 juta atau hampir Rp 500 miliar.


Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

11 Mei 2017

Seorang ayah, Brad Howard (53) duduk di sebelah putranya saat berada di dalam kelas, karena putranya sering mendapat teguran dari guru. independent.ie
Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

Brad Howard dengan senang hati mendampingi putranya di dalam kelas karena anaknya dihukum guru.


Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

10 Mei 2017

Qantas chief executive Alan Joyce. bbc.com
Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

Bos Qantas, Alan Joyce dilempar pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis di Australia.


Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

10 Mei 2017

Senator Australia Larissa Waters menyusui bayinya di  Gedung Parlemen Canberra, Australia, 9 Mei 2017. REUTERS
Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Politikus sayap kiri Partai Hijau Australia, Larissa Waters menjadi politikus prtama yang menyusui bayinya di gedung parlemen.