TEMPO.CO, Den Haag - Ansambel angklung yang dibawakan SMA Negeri 3 Bandung meramaikan peringatan hari ulang tahun ke-49 Association of South East Asian Nations (ASEAN) di Belanda. Perayaannya dipusatkan di gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag.
Acara yang dihadiri para duta besar dan diplomat dari lima anggota ASEAN di Den Haag itu diawali dengan pengibaran bendera di halaman gedung KBRI. Lima perwakilan negara ASEAN di Den Haag yang turut serta ialah Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
“Tepat jam 10, Senin, 8 Agustus 2016, bendera dikibarkan dengan hikmat oleh Paskibraka Indonesia diiringi lagu kebangsaan ASEAN, disaksikan para diplomat dari lima negara,” tulis Azis Nurwahyudi Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Den Haag dalam rilis yang diterima Tempo.
Setelah bendera dikibarkan, para peserta upacara dihibur dengan penampilan grup musik angklung SMA Negeri 3 Bandung. Mereka memainkan lagu Wonderful Indonesia, Circle of Life, dan Santorini.
Grup angklung SMA Negeri 3 Bandung ini baru saja meraih predikat Gold pada International Youth Music Festival di Bratislava, Slovakia, dan menyabet dua penghargaan Folks Instrumentals serta Ensemble with Free Instrument.
Tidak saja melantunkan lagu-lagu lewat permainan angklung, mereka juga menampilkan tari-tari tradisional dari Jawa, Sumatra, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.
Duta Besar RI, I Gusti Agung Wesaka Puja, dalam sambutannya, mengatakan dalam kurun waktu 49 tahun, masyarakat di negara-negara ASEAN telah menikmati stabilitas politik yang baik sehingga negara dapat melakukan pembangunan.
“Meski demikian, tantangan yang tengah dihadapi ASEAN adalah perkembangan dunia yang cepat berubah, bagaimana membangun we feeling di kalangan masyarakat ASEAN, dan bagaimana menjaga sentralitas ASEAN,” tutur Dubes Puja.
Sedangkan Duta Besar Thailand, Ittiporn Boonpracong, yang menjabat Ketua ASEAN Committee in The Hague, menyampaikan ucapan selamat. Ia juga menyampaikan perkembangan kegiatan komite yang baru setelah 1 tahun terbentuk.
Setelah itu, hadirin menikmati beragam sajian makanan khas masing-masing negara, seperti salad pepaya, lumpia, ayam adobo dan tahu isi, kambing bakar, serta ikan bakar.
NATALIA SANTI