Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UU Keamanan Nasional Malaysia Bukan untuk Bungkam Oposisi  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Muhammed Hashim. Tempo/Natalia Santi
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Muhammed Hashim. Tempo/Natalia Santi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Muhammed Hashim, menyatakan Undang-Undang Dewan Keamanan Nasional atau National Security Council Act (NSC) bukan untuk membidik kaum oposisi.

Menurut Zahrain, undang-undang yang baru berlaku pada 1 Agustus lalu itu untuk pemberantasan tindak pidana terorisme. “NSC itu untuk pemberantasan terorisme. Dulu kami ada Internal Security Act atau ISA. Namun undang-undang itu sudah dicabut Perdana Menteri Najib,” kata Zahrain kepada Tempo di kantornya, Senin, 8 Agustus 2016.

Laporan majalah Tempo edisi pekan ini bertajuk “Senjata Baru buat Najib” menyoroti undang-undang yang disahkan pada Desember 2015 oleh parlemen Malaysia tersebut. Kalangan oposisi dan pegiat hak-hak asasi manusia di Malaysia khawatir undang-undang itu disalahgunakan. Selain itu, hal tersebut memungkinkan Perdana Menteri Najib Razak mendeklarasikan status darurat di suatu kawasan dengan alasan keamanan.

Menanggapi hal tersebut, Zahrain memastikan NSC tidak akan digunakan untuk membungkam kaum oposisi. Meski begitu, dia mengakui, ISA pernah disalahgunakan, terutama pada era pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Muhammad. Saat itu ISA dipakai untuk menahan sejumlah anggota oposisi dengan tuduhan mengganggu keamanan. “Tapi, sejak Najib menjadi perdana menteri, tidak pernah ada penyalahgunaan kekuasaan terhadap kaum oposisi,” ucap Zahrain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NSC adalah undang-undang terbaru dari rangkaian undang-undang untuk menumpas terorisme. Kalangan oposisi, bahkan majelis raja-raja, mengkritik NSC yang memberikan kuasa kepada perdana menteri selaku Ketua Dewan Keamanan Nasional untuk mendeklarasikan status darurat. Sebab, berdasarkan konstitusi Malaysia, hanya raja yang boleh mendeklarasikan status darurat.

Adapun pegiat HAM dan Amnesti Internasional khawatir undang-undang itu digunakan untuk membungkam aksi protes damai dengan alasan keamanan nasional. “Kami dikecam karena meloloskan beberapa undang-undang ini. Tapi pemerintah saya tidak akan meminta maaf karena mengutamakan keamanan dan keselamatan rakyat Malaysia,” tutur Najib pada awal Agustus lalu, seperti dilansir Channel News Asia.

NATALIA SANTI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Seorang tersangka militan ISIS, ditangkap dalam operasi kontra-terorisme di Malaysia. channelnewsasia.com
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.


Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.


Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad berbicara kepada kelompok pro-demokrasi, Bersih selama protes 1MDB, di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 November 2016. REUTERS/Edgar Su
Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.


Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad. MARKUS SCHREIBER/AFP/Getty Images
Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.


Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Gambar dari rekaman video tak bertanggal yang diunggah ke media sosial oleh Kantor Berita Amaq yang berafiliasi dengan kelompok militan ISIS ini menunjukkan, dua anggota ISIS terlihat berjaga saat terlibat baku tembak dengan pasukan Suriah di Raqqa. Social Media Website via Reuters TV
Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.


Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.


Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad bertemu dengan pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, 5 September 2016. Facebook.com/PKR
Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.


Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Seorang anak pengungsi Rohingya mencuci perlengkapan rumahnya di kolam kamp pengungsian Kutupalang, Cox's Bazar, Bangladesh, 4 Februari 2017. Lebih dari 70.000 muslim Rohingnya telah merlarikan diri dari Myanmar dalam beberapa bulan terakhir akibat konflik. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.


Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima dai asal India Zakir Naik, Sabtu malam, 4 Maret 2017, di rumah dinas Wapres. Foto: Instagram
Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.


Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.