TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Jonas Junius, 22 tahun, atlet tinju dari Namibia, ditangkap polisi Brasil karena diduga melakukan kekerasan seksual terhadap seorang pembantu di Rio de Janiero. Dia diduga merangkul dan mencoba mencium pembantu rumah tangga tersebut. Selain itu, Jonas Junius dituduh memberikan uang kepada si pembantu untuk berhubungan seks.
Informasi ini pertama kali disampaikan oleh reporter Al Jazeera, Gabriel Elizondo, lewat akun Twitter-nya, @elizondogabriel. "Baru saja: Jonas Junius, petinju Olimpiade dari Namibia, ditangkap karena percobaan kekerasan seksual kepada pembantu rumah tangga di Desa Olympic, kata polisi," cuitnya, Selasa, 9 Agustus 2016.
Junius menjadi petinju kedua yang ditangkap atas dugaan kekerasan seksual. Pekan lalu, nama Hassan Saada, petinju asal Maroko, ditangkap polisi karena menyerang dua petugas kebersihan wanita.
Hakim Brasil memutuskan Saada ditahan 15 hari sambil menunggu hasil investigasi. Akibatnya, dia tidak dapat ikut ambil bagian dalam pertandingan di Olimpiade kali ini.
Junius merupakan pembawa bendera Namibia saat pawai pembukaan Olimpiade berlangsung Jumat pekan lalu. Dia dijadwalkan bertanding dengan petinju Perancis, Hassan Anzille, 11 Agustus 2016.
Atlet-atlet dari 206 negara dan atlet yang berasal dari pengungsi berada di Brasil untuk bersaing di 28 cabang olahraga. Mereka akan disaksikan miliaran penonton di seluruh dunia.
Kejadian ini menambah beragam masalah yang mewarnai pelaksanaan Olimpiade Rio kali ini. Sebelumnya ramai diberitakan skandal doping atlet Rusia, penyebaran virus Zika, masalah keamanan kota, hingga kesiapan infrastruktur dan arena.
AHMAD FAIZ | BBC