TEMPO.CO, Jakarta - Jika hukuman mati diinginkan rakyat Turki menyusul kudeta gagal 15 Juli 2016, seluruh partai politik akan tunduk kepada keputusan itu. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan hal itu di depan kerumunan massa di Istanbul, Ahad, 7 Agustus 2016.
"Jika bangsa ini membuat sebuah keputusan mendukung hukuman mati, saya yakin seluruh partai politik tunduk kepada keputusan tersebut," ujar Erdogan di depan massa yang menyemut di Lapangan Yenikapi, kawasan wisata Sultanahmet.
"Keputusan hukuman mati itu akan dibuat oleh parlemen Turki, saya akan menyetujui keputusan parlemen," ujar Erdogan.
Pernyataan Erdogan itu disampaikan pada Ahad, 7 Agustus 2016, setelah lebih dari satu juta orang membawa bendera kebangsaan Turki berwarna merah dan berkumpul di Istanbul. Unjuk rasa ini dianggap terbesar sejak kudeta gagal pada 15 Juli 2016 yang menyebabkan lebih dari 270 orang tewas.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN