TEMPO.CO, BANGKOK - Penghitungan suara referendum konstitusi baru mulai digelar di Thailand setelah tempat pemungutan suara ditutup pada pukul 16.00 waktu setempat, Ahad, 7 Agustus 2016. Hasil suara hingga 95 persen diperkirakan akan terkumpul pada pukul 21.00 waktu setempat.
"Pemungutan suara berjalan dengan tertib di seluruh penjuru negeri,” kata Supachai Somcharoen, Ketua Komisi Pemilihan Umum Thailand, setelah pemungutan suara selesai. Sebanyak 200 ribu polisi dikerahkan untuk menjaga jalannya referendum yang dibuat oleh komisi bentukan junta militer tersebut.
Meski begitu, Boonyakiat Rakchartcharoen, Wakil Ketua KPU Thailand, mengakui ada 21 kasus perobekan kertas suara. “Ada yang dilakukan secara sengaja, tapi ada juga yang terjadi karena kecelakaan,” ujar dia.
Menjelang pengumuman, sejumlah jajak pendapat menunjukkan warga yang mendukung referendum baru akan memimpin tipis. Namun banyak pula pemilik suara yang belum menentukan pilihan. Dua mahasiswa ditahan dan didakwa pada Sabtu lalu di Provinsi Chaiyaphum karena mengajak warga untuk memilih menolak konstitusi baru.
Jatuporn Prompan, ketua kelompok antipemerintah, menegaskan referendum seharusnya tidak dilaksanakan sekarang. “Kami mengutuk Komite Pembuat Konstitusi dan KPU karena menyelenggarakan referendum dalam atmosfer ketakutan di negeri ini,” tutur Jatuporn.
Jika disetujui, konstitusi yang baru tersebut akan menjadi langkah besar dalam upaya kembali ke demokrasi. Namun penentangnya menyebut pemungutan suara tersebut tidak adil karena ada pembatasan kampanye. Ada 50 juta pemilih yang berhak memberikan suara dan Komisi Pemilihan menargetkan 80 persen di antaranya akan menggunakan haknya. Hasil awal diperkirakan diketahui pukul 20.00 waktu setempat.
L REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI