TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kepala Kepolisian Daerah Nilai, Distrik Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, menerima surat ancaman tertera "Ancaman ISIS" di kantor polisi. Dalam surat itu disertakan gambar delapan pemimpin utama negara, termasuk Perdana Menteri Najib Abdul Razak serta Menteri Luar Negeri Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Kepala Asisten Direktur Counter Terrorism Cabang Khusus (E8) Bukit Aman, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, menegaskan surat yang tertera nama ISIS itu diterima polisi pada Senin, 1 Agustus 2016.
Di halaman pertama dari dua halaman surat ancaman ISIS, termuat gambar sembilan individu, termasuk Perdana Menteri Najib Abdul Razak dan wakilnya Ahmad Zahid Hamidi, kepala kepolisian negara, jaksa agung, serta Aung San Suu Kyi, yang diakhiri dengan kata "menunggu surat resmi". Pada halaman kedua, dalam surat itu, termuat daftar lebih dari 700 anggota ISIS di Negeri Sembilan.
Surat itu diserahkan kepada unit forensik untuk penyelidikan lebih lanjut dan polisi masih bekerja untuk mengidentifikasi motif serta identitas pengirim surat. Ayob turut mengungkapkan, polisi pernah menerima surat ancaman seperti itu kira-kira dua bulan lalu, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kepala Kepolisian Nasional, Tan Sri Khalid Abu Bakar, pada 24 Juni lalu, mengimbau rakyatnya yang telah bergabung dengan ISIS supaya pulang ke Malaysia. Ini menindaklanjuti rekaman video propaganda yang menampilkan pria yang diidentifikasi sebagai Mohd. Rafi Udin dari Negeri Sembilan berada di Suriah pada 21 Juni lalu.
Beberapa hari kemudian, Malaysia dikejutkan dengan serangan granat di sebuah pusat hiburan di Puchong yang menyebabkan delapan pengunjung terluka dan polisi mengkonfirmasi ledakan bom pada pagi 28 Juni lalu adalah serangan pertama ISIS di negara tersebut.
ISIS juga telah bersumpah untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai basis gerakannya. ISIS secara resmi mengeluarkan ancaman untuk menghancurkan Indonesia dan Malaysia.
FMT | MALAYSIA KINI | YON DEMA