Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duterte Ancam Tembak Mati, Wali Kota Ini Pilih Serahkan Diri  

image-gnews
Seorang pengguna atau penjual narkoba, memberikan cap sidik jarinya saat menyerahkan diri pada pihak berwenang di Tanauan Batangas, Filipina, 18 Juli 2016. Ratusan orang ini menyerahkan diri karena kampanye pemberantasan narkoba oleh presiden Rodrigo Duterte. REUTERS/Erik De Castro
Seorang pengguna atau penjual narkoba, memberikan cap sidik jarinya saat menyerahkan diri pada pihak berwenang di Tanauan Batangas, Filipina, 18 Juli 2016. Ratusan orang ini menyerahkan diri karena kampanye pemberantasan narkoba oleh presiden Rodrigo Duterte. REUTERS/Erik De Castro
Iklan

TEMPO.COManila - Rolando Espinosa Sr, Wali Kota Albuera, Leyte, Filipina, yang dicurigai terlibat dalam perdagangan narkotik, akhirnya menyerahkan diri ke pihak berwenang. Presiden Rodrigo Duterte lebih dulu mengeluarkan peringatan untuk Espinosa dan anak laki-lakinya: menyerah atau ditembak mati. 

"Wali Kota Espinosa telah menyerah dan sekarang berada di bawah tahanan Gen Dela Rosa," kata juru bicara Presiden Ernesto Abella, seperti dilansir Rappler pada Selasa, 2 Agustus 2016.

Penyerahan diri Espinosa dilakukan hanya sehari setelah Duterte mengeluarkan ancaman tembak di tempat jika dia dan anaknya, Kerwin Espinosa, menolak penangkapan dan menolak untuk menyerahkan diri dalam waktu 24 jam. Adapun anak Espinosa, Kerwin Espinosa, masih buron.

Seruan penangkapan Espinosa dikeluarkan setelah staf Espinosa terjaring dalam sebuah operasi antinarkotik. Petugas berhasil menyita sabu-sabu senilai 1,9 juta peso Filipina (Rp 528,3 juta).

Dalam operasi tersebut, dua pengawal dan tiga karyawan wali kota itu juga ditangkap. Namun empat lainnya melarikan diri ke rumah Kerwin Espinosa dan mengunci pintu gerbang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesempatan berbeda, penasihat hukum Duterte mengumumkan kini Presiden telah memegang nama 27 pejabat daerah yang diduga terlibat perdagangan obat-obatan terlarang. Data yang berhasil dikumpulkan pihak intelijen akan dirilis secara resmi oleh Duterte pada Selasa malam atau Rabu.

Panelo, yang menolak membocorkan nama-nama pejabat tersebut sampai ada pengungkapan resmi, mengatakan banyak dari nama-nama itu yang berasal dari provinsi dan keluarga terkemuka. Duterte secara pribadi mengenal beberapa nama di dalamnya.

Sejauh ini, sejak mantan Wali Kota Davao tersebut menyatakan perang terhadap narkoba, sebanyak 60 ribu orang telah menyerahkan diri dan ratusan lain ditembak mati karena berusaha melawan saat penangkapan.

RAPPLER | INQUIRER | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS
Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.


Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Partai PDP-Laban pimpinan Cusi mencanangkan tim Go-Duterte untuk pemilihan presiden 2022.[Inquirer.net]
Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.


Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Maria Ressa. REUTERS
Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.


Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Mahasiswa dan aktivis berkumpul di luar Komisi Pemilihan untuk memprotes penghitungan tidak resmi pemilihan nasional, menunjukkan kandidat presiden Ferdinand
Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden


Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Ferdinand Marcos Jr. putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos ikut mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan (REUTERS | Romeo Ranoco)
Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.


Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Ferdinand Marcos Jr. putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos ikut mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan (REUTERS | Romeo Ranoco)
Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte


KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

Seorang demonstran memegang poster selama protes menyusul pengumuman pencalonan Ferdinand
KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres


Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Seorang polisi memeriksa penumpang di dalam jeepney yang melewati pos pemeriksaan pada hari pertama lockdown dua minggu untuk mencegah penyebaran varian Delta Covid-19 di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 6 Agustus 2021. REUTERS/Eloisa Lopez
Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19


Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Rodrigo Duterte. REUTERS
Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.


Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/Lean Daval Jr.
Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.