TEMPO.CO, Paris - Umat muslim menolak menguburkan dua pelaku penyerangan, penyekapan, dan pembunuhan di Gereja Katolik Gambetta, Saint-Etienne-en-Rouvray, di dekat Kota Rouen, Prancis.
Dua pelaku yang mengklaim sebagai pengikut kelompok teroris ISIS, Adel Kermiche dan Abdelmalik Petitjean, itu tewas ditembak polisi setelah berusaha melarikan dari gereja.
Baca: Mengenang Pastor Hamel, Umat Muslim Prancis Hadiri Misa
Keduanya membunuh pastor Jacques Hamel, 85 tahun, melukai dua biarawati, serta menyandera orang-orang yang sedang mengikuti misa pada Selasa pagi, 26 Juli 2016.
Imam dan Ketua Asosiasi Budaya Muslim Mohammed Karabila mengatakan warga muslim tidak mau menguburkan kedua pelaku. "Kami tidak mau berpartisipasi dalam mempersiapkan penguburan mereka," kata Karabila seperti dikutip dari Telegraph.co.uk, 31 Juli 2016.
Menurut warga setempat, kedua pelaku telah menodai Islam dan penuh dosa. "Apa yang dilakukan anak muda ini adalah penuh dosa. Dia tidak lagi bagian dari komunitas kami," ujar Khalid El Amrani, penduduk setempat.
Umat muslim kemudian memutuskan menghadiri pemakaman pastor Hamel yang tewas dibunuh oleh kedua pelaku saat ia memimpin misa pagi di Gereja Gambetta.
TELEGRAPH | EXPRESS | MARIA RITA