TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah ledakan ganda menewaskan setidaknya 44 orang di kota berpenduduk mayoritas Kurdi, Qamishli, di Suriah utara, Rabu, 27 Juli 2016. Kantor berita pemerintah Suriah, Sana, melaporkan, setidaknya 140 korban lain mengalami luka-luka ketika bom bunuh diri diledakkan pelakunya dari dalam mobil di sebelah barat kota tersebut.
Serangan mematikan itu kemungkinan berasal dari dua ledakan. Tapi beberapa sumber Al Arabiya di kota tersebut dan lembaga hak asasi manusia di London, Syrian Observatory for Human Rights, menyatakan serangan awal disebabkan oleh sebuah tanki gas yang diledakkan. "Sasaran serangan adalah sejumlah rumah menteri pemerintahan lokal Kurdi," tulis Al Arabiya, Kamis, 28 Juli 2016.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor berita pendukung ISIS, Aamaq, kelompok ini menuturkan bertanggung jawab atas ledakan di Qamishli. "Bom itu diangkut dengan truk menuju kompleks pejabat Kurdi."
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN