TEMPO.CO, Ankara - Kementerian Luar Negeri Turki memulai proses pemecatan terhadap beberapa diplomatnya, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri. Di antaranya dua duta besar dan beberapa diplomat junior yang diduga bersimpati kepada ulama Fethullah Gulen yang kini hidup di pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Seperti yang dilansir Hurriyet Daily News pada 26 Juli 2016, pemberitahuan mengenai pemecatan sudah dikirim ke puluhan diplomat oleh Menteri Luar Negeri, Mevlut Cavusoglu.
Mereka yang dipecat di antaranya Gurcan Balk yang sudah lama menjabat ketua penasihat mantan Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu, dan mantan duta besar untuk Kanada, Tuncay Babali.
"Gurcan Balik dan Tuncay Babal telah diberhentikan. Ada beberapa duta besar lain, kami masih menyelidiki. Ada duta lain, ia sedang dalam misi yang berbeda, tapi kami akan menghapus dia juga," kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Dua lagi diplomat lainnya adalah Sentürk Uzun dan Ali Fndk yang dipecat sebelum kegagalan kudeta pada 15 Juli lalu.
Sebelumnya, dua jenderal Turki yang bertugas di Afganistan ditahan di Dubai karena dicurigai memiliki kaitan dengan upaya kudeta pada 15 Juli lalu terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Komandan pasukan petugas Turki di Afganistan, Mayor Jenderal Mehmet Cahit Bakir dan Brigadir Jenderal Sener Topuc, ditahan di bandara Dubai," kata seorang pejabat Turki.
Penahanan itu dilakukan setelah kerja sama antara Organisasi Intelijen Nasional (MIT) dan otoritas UEA, seperti dilaporkan kantor berita Anadolu. Ia merupakan perwira tinggi pertama yang bertugas di luar Turki yang ditangkap atas tuduhan terlibat dalam kudeta pada 15 Juli 2016.
HURRIYET DAILY NEWS | YON DEMA