Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertemuan Menlu ASEAN ke-49 Bahas Isu Laut Cina Selatan

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Rangkaian pertemuan tingkat Menteri ASEAN, Konferensi Tingkat Menteri Asia Timur (EAS) dan Asean Regional Forum (ARF) digelar di Vientiane, Laos, 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
Rangkaian pertemuan tingkat Menteri ASEAN, Konferensi Tingkat Menteri Asia Timur (EAS) dan Asean Regional Forum (ARF) digelar di Vientiane, Laos, 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
Iklan

TEMPO.CO, Vientiane - Situasi Laut Cina Selatan bakal menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Pertemuan Tingkat Menteri (ASEAN Ministerial Meeting/AMM) ke-49 yang akan dibuka di National Convention Center, Vientiane, Laos, Minggu, 24 Juli 2016. Keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional (Permanent Court of Arbitration) di Den Haag, Belanda, pada 12 Juli lalu antara lain menegaskan bahwa klaim  wilayah Laut Cina Selatan berdasarkan sembilan garis putus (nine dash line) yang diaku Cina tidak sesuai dengan Konvensi Hukum Laut internasional (United Nations  Convention on the Law of the Sea/UNCLOS).

Cina menolak keputusan tribunal dan berupaya sekeras mungkin agar ASEAN tidak membuat pernyataan soal itu. Kasus tersebut diajukan oleh Filipina, salah satu negara anggota ASEAN yang memiliki klaim wilayah di Laut Cina Selatan, pada 2013. Dengan dasar sejarah, Cina mengklaim hampir seluruh wilayah perairan Laut Cina Selatan.  Selain Filipina, negara ASEAN lain yang memiliki klaim wilayah di kawasan itu adalah Vietnam, Brunei dan Malaysia.

"Saya perkirakan bahwa situasi Laut Cina Selatan akan menjadi salah satu isu, kita tidak akan surprise isu itu dibahas dalam pertemuan AMM besok," kata Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi kepada wartawan, Sabtu, 23 Juli 2016.

Bagi Indonesia, keputusan pengadilan arbitrase mengukuhkan bahwa Indonesia tidak memiliki klaim tumpang tindih dengan Cina di wilayah perairan Kepulauan Natuna. Pasca keputusan tribunal, Indonesia menyerukan agar hukum internasional termasuk UNCLOS dihormati. "Penekanan Indonesia akan pentingnya stabilitas dan keamanan, kita minta semua pihak melakukan self restrain, dan tidak melakukan kegiatan yang meningkatkan tensi ketegangan," kata Retno.

"Saya kira dua ruh tersebut (perhormatan terhadap UNCLOS dan sikap menahan diri) sangat kuat disampaikan Indonesia dalam menyikapi situasi yang ada saat ini," kata Retno.

Adapun Cina dan ASEAN selama ini tengah menggodok sebuah kesepakatan tata perilaku (code of conduct/COC) di Laut Cina Selatan. Namun sejak Deklarasi Tata Perilaku (DOC) diadopsi pada 2002, hingga kini kesepakatan itu belum berhasil dicapai. Dalam beberapa pertemuan ASEAN, isu Laut Cina Selatan menimbulkan ketegangan.

Pada AMM di Kamboja 2012, para menlu ASEAN tidak berhasil mencapai komunike bersama karena terganjal isu tersebut. Yang terbaru dalam pertemuan di Kunming, draft komunike bersama yang siap disepakati dengan menyatakan sikap tegas ASEAN atas isu Laut Cina Selatan, diganti pada menit-menit terakhir.

Kepada sejumlah wartawan Indonesia dan media internasional yang meliput pertemuan ASEAN di Vientiane, Retno mengakui bahwa sejak beberapa hari terakhir telah ada pembahasan mengenai masalah apakah ASEAN akan mengeluarkan sebuah pernyataan. "Kita melihat bahwa dalam beberapa hari tidak tercapai konsensus," kata Retno. Namun dia menegaskan tidak adanya konsensus di ASEAN tidak mengubah posisi Indonesia terkait keputusan arbitrase.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, Indonesia melihat perlunya ASEAN untuk memproteksi nilai-nilai yang telah terkandung dalam asosiasi sejak lama. "Kita menginisiasi soal perlu adanya kesatuan ASEAN mengenai pentingnya memproteksi 'rumah'," kata Retno.

Gagasan itu lalu dia sampaikan dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah menlu ASEAN pada Sabtu, 23 Juli 2016, antara lain dengan Menlu Myanmar, Laos, Thailand dan Singapura. "Indonesia menekankan mengenai pentingnya Asia Tenggara dan sekitarnya menjadi kawasan yang stabil dan damai," kata Retno.

Dia mengingatkan bahwa ASEAN telah memiliki norma-norma dan prinsip. Antara lain, Piagam ASEAN, ZOPFAN (ASEAN Zone of Peace, Freedom and Neutrality), serta Traktat Kerja Sama dan Persahabatan (Treaty of Amity and Cooperation). "Saya ingin semua negara ASEAN me-reiterate semua norma dan prinsip yang sudah ada," ujar Retno sambil menambahkan bahwa usulannya itu mendapat tanggapan positif dari sejumlah menlu yang ditemuinya.

"Di tengah perkembangan yang dinamis dan cair, ASEAN perlu melindungi rumahnya dengan baik agar menjadi kawasan yang damai dan adil," tegas Retno.

Pertemuan tingkat menteri (AMM) akan dibuka pada pagi ini sekitar pukul 8.30. Sepuluh negara anggota ASEAN antara lain, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei, Myanmar dan Laos yang pada tahun ini menjadi ketua. Rangkaian pertemuan yang berlangsung hingga 26 Juli 2016 akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri Asia Timur (EAS) dan forum keamanan, ASEAN Regional Forum (ARF).

NATALIA SANTI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HSBC Luncurkan Platform ASEAN Growth Fund Senilai 1 Miliar USD

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt usai acara HSBC Summit 2023 di The St.Regis Jakarta Selatan, pada Rabu, 11 Oktober 2023. TEMPO/Ninda Dwi Ramadhani
HSBC Luncurkan Platform ASEAN Growth Fund Senilai 1 Miliar USD

PT Bank HSBC Indonesia meluncurkan platform untuk pengembangan usaha perusaan yang mengincar bisnisnya berkembang di Asia Tenggara.


Tidak Tepati Janji Pidato Pertama, Presiden Vietnam Vo Van Thuong Mundur karena Kasus Korupsi

7 hari lalu

Presiden Vietnam Vo Van Thuong. RICHARD A. BROOKS/Pool via REUTERS
Tidak Tepati Janji Pidato Pertama, Presiden Vietnam Vo Van Thuong Mundur karena Kasus Korupsi

Presiden Vietnam Vo Van Thuong lengser dari jabatannya dengan mengumumkan pengunduran diri karena kasus korupsi.


Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

15 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengadakan konferensi pers di Berlin, Jerman, 12 Maret 2024. REUTERS/Liesa Johannssen
Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan deeskalasi sengketa Laut Cina Selatan harus menjadi prioritas.


Di Hadapan Pemimpin ASEAN dan Australia, Jokowi Klaim Ada Kampanye Hitam Berdalih Lingkungan

23 hari lalu

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo saat kedatangan para pemimpin pada KTT Khusus ASEAN-Australia, di Melbourne, Australia 5 Maret 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Di Hadapan Pemimpin ASEAN dan Australia, Jokowi Klaim Ada Kampanye Hitam Berdalih Lingkungan

Dalam pidato yang sama, Jokowi menyatakan ingin para pengusaha Australia ikut serta membangun ekosistem mobil listrik di Asia Tenggara.


Momen Jokowi Kongko hingga Sesi Foto dengan Para Pemimpin ASEAN - Australia

23 hari lalu

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kanan) dan Presiden Indonesia Joko Widodo mengambil bagian dalam pertemuan bilateral pada KTT Khusus ASEAN-Australia 2024 di Melbourne, Australia, 05 Maret 2024. EPA-EFE/JOEL CARRETT
Momen Jokowi Kongko hingga Sesi Foto dengan Para Pemimpin ASEAN - Australia

Dalam rangkaian resepsi yang digelar PM Australia, Jokowi dan para pemimpin Asia Tenggara lainnya juga menyaksikan pertunjukan tradisional masyarakat adat "Smoking Ceremony" yang dibawakan oleh Wurundjeri First Nation Elders.


Australia Sebut ASEAN Hadapi Destabilisasi di Kawasan

24 hari lalu

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 22 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Australia Sebut ASEAN Hadapi Destabilisasi di Kawasan

Australia mengumumkan kucuran dana baru untuk upaya maritim ASEAN, sekaligus mengatakan kawasan tersebut sedang menghadapi tindakan-tindakan tidak aman.


Presiden Jokowi akan Bertemu PM Australia Bahas Pakta Pertahanan hingga Investasi IKN

25 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers kepada wartawan di Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
Presiden Jokowi akan Bertemu PM Australia Bahas Pakta Pertahanan hingga Investasi IKN

Jokowi akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Christopher Luxon, dan Perdana Menteri Hun Menet.


Jokowi ke KTT ASEAN-Australia, Akan Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi dan Transformasi Digital

25 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers kepada wartawan di Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
Jokowi ke KTT ASEAN-Australia, Akan Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi dan Transformasi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pagi hari ini, Senin, 4 Maret 2024, bertolak ke Melbourne, Australia.


Pameran Inacraft 2024 Hari Terakhir Targetkan 10.000 Pengunjung

25 hari lalu

Pengrajin sarung di salah satu stan pameran kerajinan tangan Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Dia pun memproyeksikan pangsa pasar RI ini dalam industri kerajinan dapat terus meningkat. TEMPO/Tony Hartawan
Pameran Inacraft 2024 Hari Terakhir Targetkan 10.000 Pengunjung

Pameran Inacraft hari terakhir menargetkan kunjungan sebanyak 10.000 pengunjung dengan total keuntungan lebih Rp 100 Miliar.


Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

28 hari lalu

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, saat ditemui di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat pada 18 Agustus 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.