TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Brasil menangkap sepuluh anggota kelompok yang diduga mempersiapkan aksi terorisme, dua pekan sebelum Olimpiade di Rio de Janeiro berlangsung.
"Mereka bukan anggota ISIS tapi pernah mencoba melakukan kontak dengan kelompok itu," ujar pihak berwenang, seperti dikutip dari BBC.
Menteri Kehakiman Brasil Alexandre Moraes mengatakan kelompok itu dalam tahap perencanaan serangan. Mereka, ujar Moraes, masih terbilang sangat amatir dan tak siap melancarkan serangan.
"Semua yang ditahan adalah warga negara Brasil, dua tersangka lain masih dalam pengejaran polisi," kata Moraes.
Sepuluh orang itu ditangkap di sepuluh lokasi berbeda di Brasil. Mereka biasanya berkomunikasi menggunakan layanan pesan seperti WhatsApp.
Moraes bertutur, anggota kelompok ini berusaha menghubungi penyedia senjata di negara tetangga, Paraguay. Mereka ingin mendapatkan senjata jenis AK 47. Namun, kata dia, belum ada bukti mereka telah melakukan pembelian senjata.
Setelah ada penangkapan itu, kabinet pemerintah Brasil menggelar rapat darurat. Mereka ingin memastikan perhelatan Olimpiade 2016 pada 5-21 Agustus mendatang berjalan aman.
Brasil tak mau ambil risiko. Untuk pengamanan Olimpiade, negara itu mengerahkan lebih dari 80 ribu polisi dan tentara. Pemerintah setempat juga telah menggelontorkan dana sebesar $ 24 juta untuk meningkatkan pengamanan.
EGI ADYATAMA | BBC