Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina-Cina Memanas, Indonesia Waspada

image-gnews
Kapal penjaga pantai Tiongkok mengadakan latihan SAR dekat pulau Paracel di Laut Cina Selatan, 14 Juli 2016. Tiongkok menolak keputusan Pengadilan Abritrase Internasional mengenai Laut Cina Selatan dan akan mengadakan latihan militer pada minggu ini. REUTERS/Stringer
Kapal penjaga pantai Tiongkok mengadakan latihan SAR dekat pulau Paracel di Laut Cina Selatan, 14 Juli 2016. Tiongkok menolak keputusan Pengadilan Abritrase Internasional mengenai Laut Cina Selatan dan akan mengadakan latihan militer pada minggu ini. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik kepentingan di Laut Cina Selatan antara Cina dan Filipina semakin memanas, terutama setelah Pengadilan Tetap Arbitrase yang berpusat di Den Haag, Belanda, pada 12 Juli 2016. Pengadilan memutuskan bahwa klaim sejarah Beijing atas perairan tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Cina langsung menolak keputusan yang diajukan Filipina sejak 2013 dan menegaskan akan menjaga kedaulatannya dengan cara apapun. Beberapa hari berselang, Cina lantas memberikan pernyataan akan segera membangun pertahanan udara di wilayah perairan strategis di mana lebih dari US$ 5 triliun nilai perdagangan bergerak setiap tahunnya.

Selain itu, pada Senin, 18 Juli 2016, pemerintah Cina mengatakan akan menutup Laut Cina Selatan untuk mengadakan latihan militer dan simulasi nyata keadaan perang. Komandan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA), Wu Shengli mengatakan bahwa mereka tetap akan melanjutkan pembangunan di Laut Cina Selatan dan mengklaim tindakan itu sah dan legal.

Pergesekan tidak hanya terjadi di kalangan pejabat tinggi kedua negara, namun menjangkit ke kalangan rakyatnya. Warga Cina mengkampanyekan pemboikotan produk Filipina dan Amerika Serikat yang dianggap berada di belakangnya. Begitupun masyarakat Filipina.

Kondisi pun semakin memanas, Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto Yasay, pada Selasa kemarin menolak proposal mitranya dari Cina untuk memulai pembicaraan bilateral tentang sengketa di Laut Cina Selatan. Buntutnya, Menteri Luar Negeri Cina mengatakan bisa terjadi konfrontasi jika tidak ada negosiasi.

Ketegangan antar dua negara tersebut diperparah dengan keterlibatan Amerika Serikat. Amerika dilaporkan telah mengirim dua kapal induknya mendekati area yang disengketakan. AS dan Filipina selama ini sering mengadakan latihan militer bersama. Filipina juga mendapatkan sumbangan beberapa armada militer dari Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Indonesia juga kini tengah waspada karena disebut memiliki dampak dari perseteruan tersebut. Beberapa waktu lalu Indonesia sempat bersitegang dengan Cina terkait wilayah Natuna. Cina mengklaim Natuna sebagai bagian dari wilayahnya dengan berdasarkan pada tradisi nelayannya menangkap ikan di wilayah tersebut.

Beberapa kapal nelayan Cina pun telah ditahan yang kemudian mengundang kemarahan pengambil kebijakan Cina. Setelah mendapat protes dari Cina, presiden Joko Widodo menggelar rapat tertutp dengan sejumlah lembaga negara untuk membahas kemanan di Natuna.

Jokowi kemudian meminta agar pengembangan ekonomi di wilayah Kepulauan Natuna dan sekitarnya dipercepat. Langkah itu merupakan salah satu bagian dari penegasan bahwa Indonesia akan menegakkan kedaulatan di Natuna.

RT | REUTERS | CRJ NEWS | PHIL STAR | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

9 Februari 2023

Dalam sebuah pernyataan terpisah pada hari Rabu, Angkatan Laut AS mengatakan Grup Serangan Kapal Induk Ronald Reagan juga beroperasi di Laut China Selatan, menggambarkan operasi kapal induk semacam itu di sana sebagai
Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

Ada banyak negara yang bersengketa di Laut China Selatan, diantaranya Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia


Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

13 Juni 2022

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berbicara pada sesi pleno kedua International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 di Singapura, 11 Juni 2022. REUTERS/Caroline Chia
Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

Prabowo Subianto membahas konflik di Laut Cina Selatan dengan Perdana Menteri Singapura.


Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

31 Mei 2022

Defile tentara Filipina saat latihan perang bersama tentara Amerika Serikat di Filipina, 21 April 2015. Latihan itu digelar di saat Filipina terlibat ketegangan dengan China terkait sengketa Laut China Selatan. REUTERS/Erik De Castro
Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

Kemlu Filipina mengecam pemberlakuan moratorium penangkapan ikan oleh China yang disebut bertujuan untuk meregenerasi cadangan ikan


Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

27 April 2022

Poster film Uncharted (media-amazon.com)
Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

Pemerintah Filipina menghentikan semua pemutaran film Hollywood "Uncharted" karena ada peta Laut Cina Selatan dengan klaim Cina yang disengketakan


Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

7 Maret 2022

Kapal Penjaga Pantai Amerika Serikat USGC Munro (WMSL) melakukan serangkaian operasi dan latihan bersama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI pada 20 September 2021 di Selat Singapura. Sumber: dokumen Kedutaan Amerika di Jakarta/Kevin Rivas
Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

Ada sejumlah isu global yang menjadi perhatian Bakamla, diantaranya konflik Rusia dan Ukraina, Pandemi Covid-19, perubahan iklim, Laut Cina Selatan.


Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

12 Oktober 2021

Pemandangan jalan-jalan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

Pada Januari-Agustus 2021, nilai perdagangan kedua pihak telah meningkat 35,2 persen, tapi soal wilayah Malaysia tidak akan kompromi.


Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

21 September 2021

Kapal selam Cina yang paling modern saat ini adalah Type-093A Shang-II Class (09-IIIA). Kapal selam bertenaga nuklir ini memiliki berat 7.000 ton yang  berukuran kira-kira sama dengan Kelas Astute Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Hisutton.com
Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

Pemerintah Filipina memberikan dukungan kepada Australia perihal pengadaan kapal selam nuklir via kesepakatan dengan Amerika dan Inggris.


Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

31 Juli 2021

Kamala Harris saat pelantikan sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021. (Instagram/@w.rosadojewelry)
Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

Kamala Harris lanjut dengan rencananya mengunjungi Vietnam dan Singapura pada Agustus nanti. Khusus Vietnam, akan menjadi kunjungan bersejarah.


Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

10 Juni 2021

Petinju asal Filipina, Manny Pacquiao melakukan latihan bersama dengan pelatihnya Freddie Roach jelang pertarungan melawan Tim Bradley di Hollywood, Los Angeles, California, 30 Maret 2016. REUTERS/Lucy Nicholson
Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

Senator dan petinju Filipina, Manny Pacquiao, menilai sikap Presiden Rodrigo Duterte kurang tegas pada Cina terkait konflik di Laut Cina Selatan


Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

5 April 2021

Beberapa dari sekitar 220 kapal Cina yang dilaporkan oleh Penjaga Pantai Filipina, dan diyakini diawaki oleh personel milisi maritim Cina, difoto di Whitsun Reef, Laut Cina Selatan, 7 Maret 2021. [Penjaga Pantai Filipina / Satuan Tugas Nasional-Filipina Barat Sea / Handout melalui REUTERS.]
Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

Ajudan Presiden Rodrigo Duterte mengatakan ratusan kapal Cina yang menerobos wilayah Laut Cina Selatan bisa menyebabkan permusuhan Cina dan Filipina