TEMPO.CO, Ankara - WikiLeaks merilis 294.546 surat elektronik disertai lampiran 762 kotak suara yang diduga e-mail dari domain utama partai pimpinan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Hampir semua e-mail terbaru yang diungkap WikiLeaks pada Selasa, 19 Juli 2016, itu dikirim pada 6 Juli 2016. "E-mail paling lama tahun 2010," tulis Al Jazeera, Rabu, 20 Juli 2016.
"Perlu diketahui bahwa isi surat elektronik itu terkait dengan masalah dunia dan masalah-masalah internal yang sangat sensitif," kata WikiLeaks melalui laman resminya. Lembaga ini menambahkan, pihaknya menerima e-mail itu sepekan sebelum kudeta Jumat, 15 Juli 2016.
"WikiLeaks telah bergerak maju menanggapi pembersihan pemerintah pasca-percobaan kudeta. Kami telah memverifikasi materi yang ada, baik yang tidak terkait dengan apa pun, kudeta, partai politik, maupun masalah negara."
WikiLeaks sebelumnya mengklaim pemerintah Turki akan menyensor distribusi dokumen dan mendesak warga Turki menentang upaya pemerintah menghalangi mereka mengakses materi tersebut.
Baca Juga:
"Pemerintah seperti akan mencegah warga mengakses materi tersebut." WikiLeaks menambahkan melalui akun Twitter-nya, "Kami meminta masyarakat Turki bersiap dengan sensor melalui sistem TorBrowser dan uTorrent."
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN