Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Diduga Gunakan Kudeta Guna Akhiri Sekulerisasi Turki

image-gnews
Presiden Turki Tayyip Erdogan menggelar jumpa pers terkait aksi kudeta militer di Istanbul, Turki 16 Juli 2016. REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan menggelar jumpa pers terkait aksi kudeta militer di Istanbul, Turki 16 Juli 2016. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Istanbul- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menggunakan kudeta militer oleh lawan politiknya untuk membenarkan pembersihan pejabat negara dan perwira militer yang dianggap tidak loyal kepadanya. Dia diduga menggunakan momentum tersebut sebagai jalan menuju islamisasi penuh yang tidak tampak semenjak jatuhnya Kaisar Ottoman.

Pascainsiden kudeta berdarah pada Jumat malam, 15 Juli 2106, pembersihan terus dilakukan dengan melakukan pemecatan pada Senin, 18 Juli 2016, terhadap 8.000 polisi, 30 gubernur, dan 52 pejabat pegawai negeri sipil setingkat eselon. Selain itu, 70 laksamana dan jenderal bersama dengan 3.000 tentara serta 2.700 anggota peradilan dipecat atau ditahan sejak kudeta gagal pada Sabtu, 16 Juli 2016.

Selama pembersihan orang-orang yang dituduh prokudeta, ada parade dari para pengikut fanatik agama di jalan-jalan yang meneriakkan "Allahu Akbar" dengan beberapa ulama terkemuka yang membacakan ayat-ayat Al-Quran menggunakan pengeras suara raksasa di Taksim Square di pusat Kota Istanbul.

Seperti dilansir Independent pada 18 Juli 2016, 85 ribu masjid Turki dilaporkan memainkan peran penting dalam memobilisasi massa untuk berunjuk rasa secara besar-besaran melawan kelompok prokudeta.

Area Gezi Park di Istanbul, pusat protes sekuler dan liberal terhadap pemerintahan otoriter Erdogan tiga tahun lalu, sekarang dipenuhi banyak orang yang setia kepada Presiden.

Islamisasi semakin mempengaruhi adat istiadat sosial di Istanbul. Selin Derya, 26 tahun, yang bekerja di sebuah perusahaan bisnis, mengatakan, sejak kelompok pro-Erdogan membanjiri pusat kota pascakudeta, dia takut keluar mengenakan gaun khas wanita Eropa. Dia khawatir hal tersebut akan mengundang kemarahan warga ekstremis muslim yang kini seakan-akan  menguasai semua lini kehidupan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada tanda-tanda meningkatnya intoleransi dari gaya hidup sekuler dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan pada Juni lalu terhadap puluhan orang di sebuah toko musik di Istanbul. Puluhan penggemar Radiohead dipukuli karena dituduh minum alkohol selama bulan suci Ramadan. Ketika demonstran berkumpul untuk memprotes serangan, polisi membubarkan mereka menggunakan gas air mata dan meriam air.

Program partai pimpinan Erdogan, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), yang memenangi pemilihan umum pertamanya pada 2002, telah membalikkan sekularisasi yang diperkenalkan oleh Kemal Ataturk, pendiri republik, pada 1923. Ketika kekuatan AKP semakin besar, banyak lembaga-lembaga sekuler di negara tersebut yang dihilangkan. Hal itu mendorong islamisasi pendidikan dan perilaku sosial serta berusaha menyisihkan pejabat dan petugas non-Islam.

Dalam pernyataannya, Erdogan pernah menuturkan ingin melihat "pertumbuhan generasi yang agamais", yang akan menggantikan dominasi sekuler di Turki. Kebijakan luar negeri sejak Arab Spring pada 2011 membuatnya secara nyata mendukung pemberontakan muslim Sunni di Suriah dalam aliansi dengan Arab Saudi dan Qatar, meskipun upaya menggulingkan Presiden Bashar al-Assad sejauh ini gagal.

Strategi ini termasuk sikap Erdogan yang dianggap menoleransi gerakan ekstrem, seperti ISIS, Jabhat al-Nusra, dan Ahrar al-Sham, memungkinkan mereka membangun jaringan dukungan di Turki. Namun, pada musim panas 2015, pemerintah Turki setuju membiarkan Amerika Serikat dan empat negara lain, termasuk Inggris, menggunakan pangkalan udara Incirlik di Turki tenggara untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS.

INDEPENDET | YON DEMA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

29 hari lalu

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kesiapan menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.


Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

35 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.[Presidential Press Office / Handout via REUTERS]
Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil Pemilu 2024.


Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

45 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

Dalam kunjungan kerjanya ke dua negara, Recep Tayyip Erdogan memastikan krisis di Gaza akan menjadi fokus pihaknya.


Polisi Tangkap Presiden Klub Ankaragucu yang Pukul Wasit Liga Turki Halil Umut Meler

13 Desember 2023

Wasit Halil Umut Meler tergeletak di tanah di akhir pertandingan sepak bola Super Lig Turki antara MKE Ankaragucu dan Caykur Rizespor. REUTERS/Abdurrahman Antakyali
Polisi Tangkap Presiden Klub Ankaragucu yang Pukul Wasit Liga Turki Halil Umut Meler

FIFA menyatakan pemukulan terhadap wasit di Liga Turki tidak dapat diterima.


Recep Tayyip Erdogan: Menghancurkan Hamas adalah Skenario Tak Realistis

3 Desember 2023

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan  berbicara usai melakukan salat jenazah dalam upacara pemakaman Sersan Musa Ozalkan yang gugur dalam tugas operasi militer
Recep Tayyip Erdogan: Menghancurkan Hamas adalah Skenario Tak Realistis

Recep Tayyip Erdogan memperingatkan kalau tujuan Israel menghancurkan Hamas atau mendepak kelompok itu dari Gaza adalah hal yang tidak terjangkau.


Israel Akan Diseret Erdogan ke Mahkamah Internasional Sebagai Penjahat Perang, Lebih Jauh Soal Penjahat Perang

8 November 2023

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden (tidak dalam gambar), saat Biden mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Israel Akan Diseret Erdogan ke Mahkamah Internasional Sebagai Penjahat Perang, Lebih Jauh Soal Penjahat Perang

Pernyataan Recep Tayyip Erdogan mengenai penjahat perang sering kita temui dalam catatan sejarah, utamanya mengenai peperangan.


Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke ICC, Berikut Kategori Kejahatan Perang

6 November 2023

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Presiden Turki Erdogan Akan Seret Israel ke ICC, Berikut Kategori Kejahatan Perang

Presiden Turki Erdogan akan melakukan segala cara untuk membawa kasus kejahatan perang yang dilakukan Israel ke ICC. Ini ketegori kejahatan perang.


9 Tahun Recep Tayyip Erdogan Berkuasa, Kilas Balik Pemilu Presiden Turki 2014

30 Agustus 2023

Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan. REUTERS/Umit Bektas
9 Tahun Recep Tayyip Erdogan Berkuasa, Kilas Balik Pemilu Presiden Turki 2014

Ini kilas balik kemenangan Recep Tayyip Erdogan pada pemiluTurki 2014, yang membuatnya pertama kali dilantik sebagai Presiden Turki.


Kapolri Beri Hadiah Sekolah Perwira kepada Briptu Tiara Nissa Usai Lulus Pendidikan Akpol Turki

2 Agustus 2023

Brigadir Polisi Satu (Briptu) Tiara Nissa Zulbida saat mengikuti pendidikan The First Level Police Chief Training dan The Non Thesis Master Degree di Turkish National Police Academy [Humas Polri]
Kapolri Beri Hadiah Sekolah Perwira kepada Briptu Tiara Nissa Usai Lulus Pendidikan Akpol Turki

Kapolri memberikan penghargaan berupa pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) 2024,


Recep Tayyip Erdogan Tak mau Terima Swedia di NATO Sebelum Penuhi Syarat Ini

4 Juli 2023

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada negosiator Rusia dan Ukraina sebelum pembicaraan tatap muka mereka di Istanbul, Turki 29 Maret 2022. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Recep Tayyip Erdogan Tak mau Terima Swedia di NATO Sebelum Penuhi Syarat Ini

Recep Tayyip Erdogan menentang lamaran keanggotaan Swedia di NATO sebelum syarat yang diajukan dipenuhi.