TEMPO.CO, Ankara - Kepala ajudan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan, Kolonel Ali Yazici, ditahan atas tudingan sebagai jaringan pelaku kudeta berdarah pada Jumat malam, 15 Juli 2016.
Yazici, yang juga menjabat pemimpin penasihat militer Erdogan, ditahan pada Minggu, 17 Juli 2016, bersamaan dengan penahanan para pendukung kudeta yang dijuluki Gulenis setelah kudeta gagal.
Baca Juga:
Seperti dikutip Yenisafak.com, para pelaku kudeta menargetkan Erdogan dan partai penguasa, AKP.
Lebih dari 6.000 orang, termasuk lima jenderal serta 29 kolonel, hakim, dan jaksa, ditahan.
Dikutip dari Yenisafak.com, pemimpin senior jaksa memerintahkan penangkapan terhadap sedikitnya 2.750 hakim yang dituding merupakan jaringan organisasi teroris Fethullah Gulen.
Menteri Hukum Bekir Bozdag menegaskan, proses hukum akan dilanjutkan terhadap semua tahanan. "Kasus ini akan dilihat sebagai kasus terbesar dalam sejarah Turki," ujarnya.
Upaya kudeta, menurut pemerintah Turki, dilakukan pendukung Fethullah Gulen di pemerintahan, militer, kepolisian, dan lembaga penegak hukum.
YENISAFAK.COM | SPUTNIKNEWS | MARIA RITA