TEMPO.CO, Yerevan - Sejumlah pria bersenjata menguasai sebuah kantor polisi di ibu kota Armenia, Yerevan, serta menyandera beberapa orang pada Sabtu, 17 Juli 2016. Hal itu disampaikan anggota pasukan keamanan Armenia kepada media, seperti diberitakan Aljazeera, Ahad, 17 Juli 2016.
Dalam aksi tersebut, wakil komandan kepolisian setempat, Arthur Vanoyan, tewas dan tiga anggota kepolisian lainnya luka-luka selama berlangsungnya penguasaan kantor polisi oleh pria bersenjata.
Aljazeera melaporkan, pada Minggu petang waktu setempat, sejumlah kendaraan lapis baja polisi Armenia tampak mengepung kantor polisi yang dikuasai beberapa pria bersenjata untuk persiapan penyerbuan.
Menanggapi aksi brutal tersebut, Wakil Kepolisian Nasional Armenia, Hunan Poghosyan, mengatakan kepada wartawan bahwa polisi dan pasukan keamanan akan segera mengambil langka-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri penyanderaan jika para pria bersenjata itu menolak menyerah.
"Sebab, kami tidak memiliki cara berunding dengan para pembunuh," kata Poghosyan. "Tapi, jika masih ada harapan mengakhiri situasi ini melalui negosiasi, kami akan melanjutkan negosiasi."
Baca Juga:
Kantor berita Armenia dalam laporannya mengatakan, sejumlah pria bersenjata menuntut pembebasan Jirair Sefilian, seorang tokoh oposisi dan bekas komandan militer yang ditahan pada Juni 2016.
Penahanan itu diduga karena Sefilian kerap menyampaikan kritik terhadap Presiden Armenia Serzh Sargsyan dan merasa tidak nyaman dengan cara pemerintah menangani konflik berkepanjangan antara kelompok separatis pro-Armenia dengan warga Azeri yang ingin memisahkan diri dari Nagorno-Karabakh.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN