TEMPO.CO, Ankara - Kepala Kebijaksanaan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mendesak semua pihak di Turki menahan diri setelah terjadi upaya kudeta militer pada Jumat dinihari waktu setempat, 15 juli 2016.
"Kami secara konstan berhubungan dengan utusan Uni Eropa di Ankara dan Brussels dari Mongolia. Kami juga meminta kepada semua pihak menahan diri serta menghormati lembaga demokrasi," ucapnya melalui cuitan di akun Twitter dari sebuah pertemuan regional di Ulan Bator.
Perempuan in melanjutkan cuitannya, "Brussels akan menaruh perhatian mendalam terhadap peristiwa di Turki, selaku mitra kunci untuk belahan wilayah tenggara yang berupaya bergabung dengan Uni Eropa selama bertahun-tahun namun belum menuai hasil."
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Eropa, Thorbjorn Jagland, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menerima kudeta militer yang dilancarkan pada Jumat lalu.
"Upaya menjatuhkan para pemimpin di Turki yang dipilih secara demokratis adalah perbuatan yang tidak bisa diterima oleh Dewan Eropa. Kami adalah lembaga yang mempertahankan demokrasi, hak asasi manusia, dan peran hukum," kata Jagland dalam sebuah pernyataan.
HURRIYET DAILY NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN