Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kudeta Militer di Turki Bukan yang Pertama  

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Tentara Turki memblokade Jembatan Bosphorus, Istanbul, pada saat melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang dipimpin presiden Recep Tayyip Erdogan, 15 Juli 2016. Gokhan Tan/Getty Images
Tentara Turki memblokade Jembatan Bosphorus, Istanbul, pada saat melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang dipimpin presiden Recep Tayyip Erdogan, 15 Juli 2016. Gokhan Tan/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Ankara - Militer Turki dilaporkan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Juru bicara kelompok itu menyatakan, mereka telah benar-benar mengambil alih pemerintahan untuk mengembalikan tatanan konstitusional, hak asasi manusia dan kebebasan, aturan hukum, serta keamanan yang rusak selama ini.

Kepada CNN Turki, Sabtu, 16 Juli 2016, dia menambahkan, Erdogan menyatakan kudeta dilakukan oleh sekelompok kecil militer dan "Kami akan mengatasi ini."

Dalam sejarah Turki, kudeta oleh militer bukan yang pertama. Namun, jika benar merupakan kudeta, maka upaya ini adalah yang kedua sepanjang abad ini. Militer Turki telah kehilangan kekuatan yang signifikan di bawah Presiden Erdogan, yang selama ini dianggap sebagai penjaga demokrasi negara itu.

Upaya kudeta oleh militer terakhir terjadi tahun 2002. Saat itu, para pejabat militer ditangkap karena diduga menjadi bagian dari sebuah organisasi rahasia yang disebut Ergenekon yang dituding berusaha menggulingkan Erdogan ketika ia menjadi perdana menteri pada tahun 2002.

Berikut beberapa kudeta militer yang dilakukan sebelum Erdogen memasuki panggung politik Turki:

27 Mei 1960

Kudeta ini berlangsung pada saat partai yang berkuasa melepaskan diri dari aturan ketat yang diberlakukan oleh Mustafa Kemal Atatürk, pimpinan militer yang juga pendiri Republik Turki. Aturan ini memungkinkan praktik keagamaan termasuk pembukaan ratusan masjid dan doa dalam bahasa Arab.

Ketika tentara mengambil alih kekuasaan, pemimpin kudeta Cemal Gursel menyatakan bahwa tujuan kudeta adalah untuk membawa negara menuju demokrasi yang adil, bersih, dan solid dan tentara akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan yang dipilih secara demokratis. Gursel akhirnya memegang kekuasaan sebagai perdana menteri dan presiden hingga 1966.

12 Maret 1971

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketegangan dalam sisi spektrum politik yang berbeda dan stagnasi ekonomi menyebabkan jenderal militer Memduh Tamaç memulai apa yang dikenal sebagai "kudeta oleh memorandum." Ia memberi ultimatum pada perdana menteri Suleyman Demirel yang menuntut formasi dalam konteks prinsip-prinsip demokrasi serta pemerintahan yang kuat dan kredibel. Memorandum itu menyebabkan pengunduran diri Demirel. Militer tidak langsung merebut kekuasaan tapi mengawasi pemerintah transisi yang berlangsung sampai tahun 1973.

12 September 1980

Situasi sosial dan politik di Turkyang belum sepenuhnya stabil sejak 1973 membuat militer sekali lagi campur tangan. Menjelang akhir tahun 1979, beberapa perwira Turki berpangkat tinggi memutuskan untuk memulai kudeta, yang semula dijadwalkan pada bulan Maret tahun berikutnya, tetapi baru dilakukan beberapa bulan kemudian. Pada tanggal 12 September, sebuah kudeta dinyatakan di televisi nasional, bersama-sama dengan pengumuman bahwa darurat militer diberlakukan. Saat itu, konstitusi dicabut dan diganti dengan yang baru yang dimasukkan dalam referendum pada tahun 1982 dan disetujui oleh 92 persen dari pemilih. Kenan Evren, salah satu jenderal yang memimpin kudeta, berkuasa sebagai presiden selama tujuh tahun berikutnya.

27 Februari 1997

Militer mengambil alih negara lagi dengan apa yang terkenal sebagai "kudeta postmodern," selama pemerintahan presiden Suleyman Demirel yang sebelumnya telah digulingkan sebagai perdana menteri oleh kudeta pada 1971. Prihatin pada pemerintahannya yang condong pada Islam membuat sekelompok jenderal yang dipimpin oleh smail Hakki Karadayi menyodorkan rekomendasi pada pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Necmettin Erbakan, termasuk menutup banyak sekolah agama dan melarang pemakaian jilbab di universitas-universitas. Para jenderal kemudian memaksa perdana menteri mengundurkan diri. Sebuah pemerintahan sementara dibentuk dan militer akhirnya memaksa Partai Kesejahteraan keluar dari kekuasaan pada tahun 1998.

Pada tahun yang sama, Erdogan, yang saat itu menjabat sebagai walikota Istanbul, dijatuhi hukuman penjara dan dilarang berpolitik selama lima tahun. Pemilu baru diadakan pada tahun 1999. Erdogan terpilih sebagai presiden pada tahun 2014.

INDAH P | QUARTZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

13 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

7 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

8 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

9 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

10 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

14 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

15 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

16 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

16 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.


Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

18 hari lalu

Pantai Pasqyra atau Mirror Beach di Albania. Instagram.com/@albania.tourism
Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani