TEMPO.CO, Istanbul -- Gedung Putih mengatakan Presiden Barack obama mengikuti perkembangan situasi di Turki menyusul terjadinya upaya kudeta di sana. Presiden juga akan menerima informasi terkini mengenai situasi ini secara berkala.
Warga masyarakat berbondong-bondong mendatangi mesin anjungan tunai mandiri di berbagai lokasi menyusul merebaknya isu kudeta di Ibu Kota Ankara, Turki.
Sementara itu, seperti diberitakan CNN Turki, ketua Partai AK cabang Istanbul mengatakan sejumlah tentara memasuki gedung partai dan meminta mereka untuk keluar.
Sekelompok tentara Turki dikabarkan menutup akses jembatan Bosphorus Istanbul dan jembatan Fatih Sultan Mehmet pada Jumat malam, 15 Juli 2016. Upaya ini diduga merupakan bagian dari tindakan kudeta yang dilakukan sekelompok tentara.
Dalam rekaman dari agensi berita Dogan News, sejumlah kendaraan seperti mobil dan bus dialihkan dari melintasi kedua jembatan itu. CNN Turki memperlihatkan dua kendaraan militer dan sekelompok tentara memblokir jalan di pintu masuk salah satu jembatan di kota terbesar Turki.
Baca Juga:
Reuters melansir pada Sabtu, 16 Juli 2016, seorang pejabat Turki yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa tentara mengerahkan pasukannya di kota-kota lain tanpa menyebutkannya secara rinci.
Sementara itu, seorang saksi mengatakan terdengar suara tembakan di Ibu Kota Ankara, dan melihat jet militer dan helikopter melintasi langit kota. Namun ini belum diketahui apakah kejadian itu berkaitan dengan aksi pemblokiran tentara terhadap akses jembatan tersebut.
Agensi berita Dogan melaporkan bahwa kini direktorat polisi nasional telah memanggil semua anggotanya untuk bertugas di Ankara.
BUDI RIZA | GUARDIAN | REUTERS