Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia Vonis Perekrut Anggota ISIS

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Iklan

TEMPO.CO, Sydney - Mahkamah Agung New South Wales (NSW), Australia, memvonis Hamdi Al Qudsi, perekrut warga Australia menjadi militan sejumlah kelompok teror di Suriah, bersalah atas tujuh dakwaan, Selasa, 12 Juli 2016. Al Qudsi, 41 tahun, adalah warga Australia pertama yang didakwa di bawah hukum perekrutan dan penyerbuan ke negara asing.

Pengacara Al Qudsi, Zali Burrows, mengatakan kliennya menerima vonis itu, tapi akan terus mempertahankan keyakinan bahwa dia tidak bersalah. "Dia sangat senang ini sudah berakhir dan sidang berlangsung dengan cepat," kata Burrows.

Al Qudsi didakwa membantu tujuh anak muda Australia untuk bertempur di garis depan perang saudara di Suriah mulai Juni hingga Oktober 2013. Sedikitnya dua di antaranya telah tewas. Dia terancam hukuman 10 tahun penjara.

Mengenakan gamis dan sorban, Al Qudsi tampak tenang di persidangan. Tidak ada keluarga dan para pendukungnya di ruang sidang.

Selama dua pekan sidang pemeriksaan, Al Qudsi disebut-sebut memberi dukungan logistik, dorongan, dan kontak untuk membantu para anak muda, terutama dari Sydney, meninggalkan Australia serta melintasi perbatasan Turki lalu bergabung dengan kelompok teroris di Suriah.

Al Qudsi diduga bekerja sama dengan militan senior kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Australia, Mohammad Ali Baryalei. Dalam percakapan telepon, Al Qudsi dan Baryalei, yang diyakini telah tewas, membahas soal hasrat menjadi martir, pembentukan batalion Australia, dan rencana bagi "saudara-saudara".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya dapat empat. Tidak Satu. Ada empat bersaudara yang datang saat ini dan beberapa lagi setelah ini," kata Al Qudsi dalam sebuah percakapan telepon dengan Baryalei. "Saya perlu Anda, bantu saya supaya saya bisa bukakan pintu."

Enam orang yang direkrut Al Qudsi, antara lain Tyler Casey, Canel Temel, Mehmed Biber, Nassim Albahsa, dan Muhammad Abdul-Karim Muslehand, yang dikenal sebagai Abu Alim, diyakini sudah berada di Suriah.

Dalam sebuah percakapan telepon dengan Abu Alim, Al Qudsi menanyakan kondisinya. "Saat kami melintas perbatasan, ada suara tembakan. Segala puji bagi Allah di atas kami, dan itu indah," ujar Abu Alim.

ABC NEWS | SYDNEY MORNING HERALD | NATALIA SANTI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

PM Australia Malcolm Turnbull memposting foto dengan judul 'Multitasking at the footy'. Malcolm Turnbull
Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.


Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

22 Agustus 2017

TEMPO/ Imam Yunni
Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

Markas intelijen Australia, Pine Gap, yang memasok informasi tentang Indonesia dan negara-negara lain ke Amerika berlokasi di kawasan terpencil.


Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Sam Kanizay dirawat di Rumah Sakit Melbourne setelah mendapat gigitan dari kutu laut di sebuah teluk setempat. news.com.au
Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.


Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Presiden Donald Trump dan PM Australia Malcolm Turnbul. REUTERS/Jonathan Ernst
Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump


Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.


Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

12 Mei 2017

Malcolm Turnbull, saat menyampaikan aspirasinya dalam pertemuan Partai Liberal Australia saat pemilihan pimpinan baru partai di Canberra, 14 September 2015. Malcolm Turnbull resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal usai digelar pemungutan suara di kalangan internal partai. AP/Andrew Taylor
Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Pejabat di Kementerian Pertahanan Australia mengungkapkan Cina selama ini melakukan aksi intelijen besar-besaran terhadap Australia.


Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

12 Mei 2017

Tiket lotere Powerball di Hawthorne, California, Amerika Serikat, 13 Januari 2016. Kemungkinan memenangkan hadiah terbesar itu adalah 1 banding 292,2 juta. REUTERS/Lucy Nicholson
Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

Seorang pria yang sedang menganggur di Australia memenangkan hadiah lotere sebesar $ 50 juta atau hampir Rp 500 miliar.


Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

11 Mei 2017

Seorang ayah, Brad Howard (53) duduk di sebelah putranya saat berada di dalam kelas, karena putranya sering mendapat teguran dari guru. independent.ie
Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

Brad Howard dengan senang hati mendampingi putranya di dalam kelas karena anaknya dihukum guru.


Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

10 Mei 2017

Qantas chief executive Alan Joyce. bbc.com
Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

Bos Qantas, Alan Joyce dilempar pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis di Australia.


Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

10 Mei 2017

Senator Australia Larissa Waters menyusui bayinya di  Gedung Parlemen Canberra, Australia, 9 Mei 2017. REUTERS
Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Politikus sayap kiri Partai Hijau Australia, Larissa Waters menjadi politikus prtama yang menyusui bayinya di gedung parlemen.