TEMPO.CO, Washington, DC - Sedikitnya tiga negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) bagi warganya ketika mengunjungi kota-kota di Amerika Serikat, yang diguncang kekerasan akibat unjuk rasa memprotes tindakan polisi yang menembak beberapa pria kulit hitam baru-baru ini. Tiga negara itu adalah Bahrain, Bahama, dan Uni Emirat Arab.
Selama ini justru Amerika-lah yang secara teratur mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya untuk menghindari atau berhati-hati di negara-negara yang dilanda kekerasan atau konflik akibat ketidakstabilan politik.
Bahrain, Bahama, dan Uni Emirat Arab adalah tiga negara yang khawatir akan keselamatan warganya yang berkunjung ke Amerika ataupun yang tengah menetap sementara untuk berkuliah. Melalui kedutaan besar masing-masing negara tersebut di Amerika dan kementerian luar negerinya, mereka mengeluarkan peringatan tersebut.
Kedutaan Besar Bahrain di Amerika mendesak warga via Twitter untuk "berhati-hati terhadap aksi protes atau daerah ramai yang terjadi di sekitar AS" pada Sabtu pekan lalu, seperti dikutip dari Huffington Post.
Bahama, negara di Kepulauan Karibia yang sebagian besar penduduknya berkulit hitam, memperingatkan warganya berhati-hati ketika mengunjungi kota-kota di Amerika yang diguncang bentrokan.
"Bagi pria muda, khususnya, diminta ekstrahati-hati di kota yang terkena dampak bentrokan dengan polisi. Jangan konfrontatif dan mohon kerja samanya," kata Kementerian Luar Negeri Bahama dalam travel advisory pada Jumat pekan lalu.
Uni Emirat Arab mendesak mahasiswa dan warganya berhati-hati di Amerika. "Perlu diketahui agar menghindari tempat-tempat ramai sebisa mungkin," ujar Kedutaan Uni Emirat Arab dalam sebuah pernyataan yang mendesak warganya menjauh dari setiap aksi demonstrasi di Amerika. "Hati-hati khususnya selama festival atau acara besar, waspada dan tetap aman."
HUFFINGTON POST | YON DEMA