TEMPO.CO, Pyongyang – Umat muslim di Korea Utara merayakan Idul Fitri 1437 H setelah 30 hari penuh menjalani puasa di bulan suci Ramadan. Umat muslim menjalankan puasa selama 17 jam setiap hari.
Di Pyongyang, Salat Id dilaksanakan di Masjid Arrahman, yang terletak di Kompleks Kedutaan Besar Iran.
Usai Salat Ied, Duta Besar RI untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto, menggelar acara halal bihalal yang menyajikan hidangan Lebaran khas Indonesia di Wisma Duta Besar. Selain masyarakat Indonesia di Pyongyang, hadir pula Dubes Malaysia bersama staf dan keluarga.
Juga seorang dokter konsultan badan kesehatan PBB di Indonesia yang sedang memberikan bimbingan teknis pengolahan data hasil survey prevalensi tuberkolosis di Korea Utara, dr. Bintarti.
"Membuka acara, Dubes Bambang Hiendrasto menyampaikan selamat Idul Fitri dan permohonan maaf lahir dan batin kepada hadirin disertai doa semoga ibadah puasa dan amal ibadah lainnya di bulan Ramadan diterima Allah SWT," tulis KBRI Pyongyang dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis, 7 Juli 2016.
Selama Ramadan, masyarakat muslim Indonesia di Pyongyang buka puasa bersama setiap Sabtu secara bergiliran. Setiap malam mereka juga melaksanakan ibadah salat tarawih bersama-sama.
Umat muslim di Pyongyang juga membayar zakat fitrah, infak dan sedekah yang kemudian disalurkan ke negara masing-masing.
Di malam Nuzulul Quran, KBRI Pyongyang juga mengadakan acara yang dimeriahkan dengan shalawat badar oleh anak-anak Indonesia. Selain masyarakat Indonesia, hadir pula Dubes Malaysia dan Dubes Suriah beserta staf dan keluarganya.
Penampilan anak-anak Indonesia yang melantunkan Shalawat Badar saat itu menarik hati anak-anak lain. Dengan antusias, anak-anak dari Kedubes Malaysia dan Suriah ikut bergabung dan bernyanyi. Anak-anak dan staf KBRI juga membawakan lagu “Assalamu’alaikum” dan “Lailatul Qadr” dari Bimbo.
NATALIA SANTI