TEMPO.CO, Riyadh – Ratusan warga negara Indonesia (WNI) Arab Saudi mengikuti salat Id, sementara ribuan lainnya merayakan Idul Fitri 1437 H di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh, Rabu, 6 Juli 2016. Sejak pukul 05.00 waktu setempat, para WNI berduyun-duyun mendatangi KBRI Riyadh agar tak ketinggalan salat Id.
Selain salat Id bersama, KBRI Riyadh menggelar open house dan halalbihalal. Hendra, WNI yang tinggal di daerah Ummul Humam, mengatakan sengaja ke KBRI ingin menikmati suasana Idul Fitri seperti di Indonesia.
“Saya sengaja datang dan ikut salat Idul Fitri di sini agar dapat suasana Lebaran seperti di Indonesia. Di masjid-masjid Arab Saudi, khotbahnya menggunakan bahasa Arab yang tidak saya pahami, sementara di sini dengan bahasa Indonesia,” kata Hendra seperti disampaikan dalam rilis KBRI yang diterima Tempo.
Agus, WNI lain, mengaku rindunya terhadap Tanah Air sedikit terobati dengan berlebaran di KBRI. “Lumayan dengan mengikuti salat Id di KBRI dapat mengobati kerinduan Tanah Air. Terlebih, setelah ini, akan dilaksanakan halalbihalal dan bertemu banyak teman,” tutur Agus.
Ustadz Ahmad Khudori, staf KBRI Riyadh, bertindak sebagai imam. Sedangkan khatibnya adalah Duta Besar RI Agus Maftuh Abegebriel.
Dalam khotbahnya, Dubes Agus merujuk pernyataan Raja Salman bin Abdul Aziz terkait dengan peristiwa teror bom terbaru di Kota Suci Madinah dan tantangan terberat yang dihadapi umat Islam saat ini, yaitu menjaga para pemuda dari bahaya yang mengintai mereka, terutama dari sikap berlebihan, radikalisme, dan tindakan terorisme.
Dubes Agus mengutip pernyataan Raja Salman yang mengatakan akan menindak dengan ‘tangan besi’ setiap orang yang menargetkan mencuci otak, pemikiran, dan pandangan anak-anak muda Arab Saudi.
Dubes Agus berpesan kepada WNI untuk berhati-hati supaya tidak terjebak mengikuti ideologi kekerasan, yang tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga merusak citra agama Islam.
Semua WNI diimbau berperan menyampaikan Islam bukan hanya agama damai, tapi juga mendamaikan. “Bukan sekadar menyelamatkan diri, tapi juga orang lain sehingga bersama-sama kita dapat mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta,” tutur Dubes Agus
Acara rama-tamah dimeriahkan dengan alunan musik live yang dibawakan DQ Band. Sejumlah lagu-lagu religi dan lagu dangdut meramaikan suasana perayaan Lebaran. Dubes Agus turut menyumbang suara melantunkan dua lagu dangdut, yang disambut meriah para WNI.
Dalam acara open house itu, sekitar 3.000 WNI hadir. Tidak hanya dari Riyadh, tapi juga kota-kota sekitarnya, seperti Dammam, Zulfi, dan Buraydah.
NATALIA SANTI