Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puas atas Referendum, Penggerak Brexit Mundur dari Partainya

image-gnews
Nigel Farage.  REUTERS/Peter Nicholls
Nigel Farage. REUTERS/Peter Nicholls
Iklan

TEMPO.CO, London - Pemimpin Partai Independen United Kingdon (UKIP) sekaligus pemimpin kampanye Brexit, Nigel Farage, mundur dari partainya. Farage merasa urusannya di kancah politik sudah rampung setelah tujuannya tercapai dengan memastikan Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.

Farage yang memimpin partai sayap kanan hampir 10 tahun itu mengatakan, dirinya mundur untuk fokus pada kehidupan pribadinya setelah cukup lama berkampanye agar Inggris keluar dari Uni Eropa. ”Saya ingin kehidupan saya kembali, dan itu dimulai sekarang,” kata Farage dalam pidato pengunduran dirinya di London, Senin waktu setempat seperti yang dilansir BBC, Selasa 5 Juli 2016.

Meskipun menyatakan meninggalkan dunia politik, Farage memastikan tetap terus mengamati perkembangan negosiasi pemisahan Inggris dari Uni Eropa di Brussels, Belgia. Dia menyebutnya bakal mengamatinya seperti elang.

Ini kali kedua pria 52 tahun itu menyatakan mundur dari partai oposisi. Saat menjelang pemilu lima tahun lalu, dia menyatakan akan mengundurkan diri jika partainya tidak menang. Namun, hal tersebut tidak dilakukannya meski partainya kalah.

Dalam konferensi pers pengunduran dirinya pada Senin di London, tidak lupa Farage berpesan agar siappun pengganti Perdana Menteri Inggris nanti adalah berasal dari para pendukung Brexit. Perdana Menteri Konservatif Inggris, David Cameron, mengundurkan diri sehari paskah sebagian besar rakyat Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Farage menjadi juru kampanye Brexit setelah kemenangan secara seismik dalam referendum bagi kawasan Inggris Raya pada 23 Juni lalu. Dengan demikian, dirinya tidak memungkinkannya lagi mencalonkan diri menjadi Perdana Menteri. Sebelumnya mantan Wali Kota London, Boris Johnson, juga keluar dari persaingan untuk menggantikan posisi Cameron pekan lalu.

Menanggapi hal tersebut, Manfred Weber, wakil dari kelompok Partai Rakyat Eropa di Parlemen Eropa, menilai mundurnya pemimpin UKIP sebagai ”pengecut”. ”Farage pengecut dengan meninggalkan kekacauan. Dia seharusnya bertanggung jawab untuk ini smeua,” ujar Weber lewat akun twiiternya. ”Ini menunjukkan bahwa dia tidak memiliki kredibilitas sama sekali.”

Seiring dengan kekacauan politik di Inggris Raya, Brexit diperkirakan bakal memukul ekonomi Inggris. Salah satunya, kekhawatiran eksodus bisnis dan investasi.

CHANNEL NEWS ASIA | BBC | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

4 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

4 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

4 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

5 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

6 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

7 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

9 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

10 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez siap mengakui negara Palestina. Berikut langkah Pedro Sanchez ajak Eropa dukung kemerdekaan Palestina.


Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

13 hari lalu

Ilustrasi perempuan mengunjungi rumah tetangga. Foto: Freepik.com
Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol


Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

21 hari lalu

Ilustrasi Ganja. Getty Images
Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

Pemerintah Jerman melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi mulai 1 April 2024, menyusul negara-negara Eropa lainnya.