TEMPO.CO, Madinah - Empat petugas keamanan tewas dan lima korban lainnya luka-luka dalam sebuah serangan bom bunuh diri di luar Masjid Nabawi, Madinah, Senin petang waktu setempat, 4 Juli 2016, sebagaimana disampaikan Menteri Negeri Kerajaan kepada media. "Adapun bom lainnya menghantam Kota Jeddah dan Qatif," tulis Al Jazeera,Selasa, 5 Juli 2016.
Dari sejumlah foto yang diunggah media sosial, tampak kepulan asap hitam membumbung ke langit di luar kompleks Masjid Nabawi, tempat Rasulullah bersama istrinya dimakamkan.
"Empat petugas keamanan meninggal syahid, sedangkan lima korban lainnya cedera akibat ledakan bom yang diletupkan pelaku dekat korban ketika menuju masjid," ujar Meteri Dalam Negeri Arab Saudi melalui akun Twitter.
Kementerian menerangkan, bom tersebut meledak sebelum magrib, ketika para korban sedang bersiap-siap buka puasa di dalam masjid. Masjid Nabawi ketika itu dipadati oleh oleh umat Islam dari seluruh dunia untuk mengakhiri Ramadan.
Qari Ziyaad Patel, 36 tahun, dari Afrika Selatan, berada di dalam masjid ketika dia mendengar suara ledakan. Dia mengatakan, banyak yang beranggapan bahwa bunyi ledakan tersebut adalah suara tembakan kanon yang ditembakkan untuk merayakan berakhirnya Ramadan, namun tiba-tiba dia merasakan getaran kuat.
"Getaran itu sangat kuat," ujar Patel kepada kantor berita Associated Press. "Suaranya mirip gedung penuh setan," tambahnya.
Saluran televisi milik Kerajaan Aab Saudi, Al-Ekhbariya, tetap menyiarkan secara langsung susana jamaah salat di dalam masjid beberapa jam usai ledakan.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN