TEMPO.CO, Jeddah - Sebuah bom meledak di dekat kantor konsulat Amerika Serikat di Jeddah, Arab Saudi, Senin pagi ini waktu setempat. Serangan yang diyakini sebagai aksi bom bunuh diri itu terjadi pada saat hari kemerdekaan Amerika Serikat.
Dalam peristiwa tersebut, pelaku bom bunuh diri tewas dan dua petugas di dekat tempat parkir terluka. Menurut juru bicara petugas keamanan, pelaku memarkirkan mobilnya di luar rumah sakit di dekat Kedutaan Amerika sekitar pukul 02.15 pagi. Beberapa saat kemudian, ledakan pun terjadi.
Saat kejadian, penjaga keamanan sudah curiga terhadap seorang pria yang ada di tempat parkir di rumah sakit Dr Suleiman Faqeeh. Penjaga tersebut lalu mendekati orang itu. Namun tiba-tiba, ”Ia meledakkan diri dengan sabuk bunuh diri di dalam parkir di rumah sakit tersebut,” demikian pernyataan yang dikutip BBC.com.
Pasca-kejadian, petugas keamanan langsung menutup area itu dan banyak helikopter lalu-lalang. Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa tiga ledakan selanjutnya mengguncang lokasi, saat polisi membawa benda yang diperkirakan sebagai pengendali ledakan di sekitar area tersebut. Ledakan terjadi sekitar 20 meter dari gerbang kedutaan.
Sebuah video yang dikirim saksi mata memperlihatkan bahwa polisi melindungi diri di balik kendaraan dan menutup telinganya sebelum ledakan terdengar. Reuters belum bisa menghubungi pihak kedutaan untuk mengetahui lebih detail peristiwa tersebut.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada 2004. Saat itu, konsulat Amerika Serikat di Jeddah menjadi target serangan kelompok militan. Dalam kejadian itu, sembilan orang tewas. Walhasil, setelah serangan itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Arab Saudi mengeluarkan peringatan agar tetap waspada akan kejadian di lingkungan mereka. Kedutaan juga meminta pemerintah Amerika segera mengambil tindakan pencegahan ekstra bagi warganya yang hendak bepergian.
REUTERS | BBC | AUZI AMAZIA (MAGANG) | SUKMA LOPPIES