TEMPO.CO, Dhaka - Segerombolan pria bersenjata menyerang salah satu kafe yang akrab bagi orang asing di wilayah diplomatik ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Jumat malam, 1 Juli 2016, waktu setempat. Mereka menyandera belasan orang yang ada di dalam kafe tersebut. Para penyerang juga baku tembak dengan petugas kepolisian.
Seorang aparat kepolisian tewas dalam baku tembak tersebut. Aparat keamanan mengerahkan pasukan besar-besaran untuk mengepung para pelaku yang juga membawa bom itu. "Kami ingin menyelesaikan ini dengan damai. Kami mencoba untuk berbicara dengan para penyerang," kata Kepala Rapid Action Battalion Benazir Ahmed, seperti dikutip BBC, Sabtu, 2 Juli 2016.
"Prioritas pertama kami adalah untuk menyelamatkan nyawa orang-orang terperangkap di dalam," kata Benazir.
Polisi mengatakan sejumlah orang bersenjata menyerbu masuk ke kafe Holey Artisan Bakery sekitar 21.20 waktu setempat. Pelaku sempat melepaskan beberapa tembakan di sebuah kafe yang terletak di kawasan elite di Gulshan itu.
Kafe tersebut dikenal sebagai tempat populer bagi kalangan ekspatriat, diplomat, dan keluarga menengah ke atas. Seorang saksi mata mengaku mendengar suara keras, diikuti oleh tembakan terus menerus.
"Gelas-gelas yang ada di ruang tamu saya hancur," kata Rashila Rahim, seorang saksi saat insiden terjadi. "Tante saya, putrinya, dan dua orang teman pergi ke sana untuk iftar (berbuka puasa Ramadan) dan mereka tidak datang kembali. Kami bahkan tidak tahu di mana mereka sekarang."
Belum diketahui dari mana kelompok penyerang itu berasal. Namun diduga mereka adalah kelompok militan Islam. Sumon Reza, seorang karyawan restoran yang berhasil kabur dari serangan itu, menyaksikan para pelaku menyandera pengunjung kafe dan berteriak "Allahu Akbar" sebelum memantik alat peledak.
BBC.COM | TELEGRAPH | LARISSA