TEMPO.CO, Istanbul - Tiga pelaku serangan bom bunuh diri dan senjata api di lapangan terbant internasioa Istanbul, Selasa, 28 Jui 2016, menurut pejabat pemerintahTurki, berasal dari Rusia, Uzbekistan, dan Kyrgystan.
Pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya itu membenarkan bahwa ketiga pelaku serangan itu berasal dari negara-negara tersebut di atas. Dia tak bersedia menyebutkan identitas pelaku karena masih dalam proses investigasi.
Sebelumnya, pejabat pemerintah mengatakan, tim forensik sedang berusaha keras mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri dari potongan tubuh mereka.
Al Jazeera dalam laporannya, Jumat, 1 Juli 2016, menyebutkan, tiga pelaku serangan bom membuka tembakan untuk menciptakan kepanikan, setelah itu dua orang di antara mereka masuk ke gedung terminal bandara dan meledakkan diri.
"Bom ketiga diledakkan di pintu masuk bandara," tulis Al Jazeera. Akibat aksi bunuh diri tersebut, setidaknya 43 orang tewas termasuk 19 warga negara asing, sedangkan 239 korban lainnya mengalami luka-luka.
"Polisi juga menahan 13 orang yang diduga terlibat dalam serangan bandara," kantor berita pemerintah, Anadolu, melaporkan.
Anadolu melanjutkan, polisi juga menyerbu 16 alamat rumah secara simultan pada Selasa malam waktu setempat, 28 Juni 2016. Dalam penggerebakan tersebut, polisi berhasil mencokok tiga warga negara asing.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN