TEMPO.CO, Manila - Rodrigo Duterte, Presiden Filipina yang diangkat sumpahnya kemarin, menunjuk Ronald "Bato" Dela Rosa sebagai Komandan Kepolisian Nasional (PNP) atau kepala kepolisian negara itu.
Dela Rosa, 54 tahun, merupakan mantan Kepala Kepolisian Daerah Davao City, kota asal Duterte, periode Januari 2012-Oktober 2013. Di kota ini, Duterte berkuasa lebih dari dua dekade.
Lulusan terbaik akademi kepolisian Filipina angkatan 86 tersebut dianggap pantas dan layak memimpin sekitar 1,5 juta personel satuan kepolisian negara berpenduduk sekitar seratus juta jiwa tersebut yang sarat dengan kejahatan, terutama masalah narkoba dan kriminalitas jalanan.
Dela Rosa dan Duterte diketahui memiliki kedekatan sejak lama. Saat Dela Rosa menikah, Duterte dipercaya sebagai pendamping utamanya. Maka tak heran jika jenderal polisi bintang satu tersebut langsung dinaikkan pangkatnya menjadi bintang empat.
Selain itu, beberapa catatan baik selama Dela Rosa menjadi bagian dari PNP membuat Duterte menganggapnya pantas memimpin institusi itu.
Sejak dia menjadi polisi, Dela Rosa adalah penerima 83 medali penghargaan atas kerja kerasnya memberantas kejahatan. Keberhasilan terbarunya adalah menyelamatkan Sally Chua, yang diculik di Kota Quezon tapi diambil di Davao.
Kepercayaan yang diberikan Duterte kepadanya lantas dijawab dengan gebrakan mereformasi internal PNP sesaat setelah dilantik. Dela Rosa berjanji akan memecat pejabat kepolisian yang nakal dan memberantas narkoba di dalam tubuh kepolisian sebelum membasmi di luar. Dia bahkan tak segan membunuh jika diperlukan.
Lahir pada 21 Januari 1962, Dela Rosa otomatis memiliki sekitar dua tahun masa kepemimpinan hingga pensiun pada usia 56.
RAPPLER | MANILA BULETIN | INQUIRER | YON DEMA