TEMPO.CO, Paris - Penelitian terbaru oleh sekelompok ilmuwan Amerika Serikat menunjukkan vaksin Zika sukses diuji pada tikus. Hal tersebut meningkatkan harapan menghasilkan suntikan yang dapat melindungi manusia dari virus yang merusak otak itu.
Tim peneliti menyebutkan bahwa dua prototipe vaksin yang diuji pada tikus laboratorium “menunjukkan perlindungan sepenuhnya terhadap virus Zika”, dengan cuma satu suntikan.
"Hasil penelitian itu pasti meningkatkan optimisme penghasilan vaksin yang aman dan efektif terhadap virus Zika bagi manusia yang mungkin berhasil," kata Direktur Pusat untuk Virologi dan Penelitian Vaksin di Sekolah Kedokteran Harvard Dan Barouch. Keyakinan Barouch itu disuarakan juga dalam studi terpisah tentang infeksi Zika pada rhesus macaques, yang memiliki genetik erat dengan manusia dan model hewan paling sesuai untuk tes medis.
Pada penelitian yang dipublikasikan dalam Nature Communications ini, tim peneliti Amerika Serikat itu menyatakan, untuk pertama kalinya, mereka berhasil menjangkitkan monyet laboratorium dengan virus Zika. Mereka menemukan bahwa infeksi tunggal, terutama yang bebas gejala seperti pada manusia, memberikan perlindungan sepenuhnya terhadap pengungkapan Zika.
"Ini adalah kunci penelitian karena berarti vaksin efektif melawan virus itu," ujar Barouch, seperti yang dilansir Guardian pada Selasa, 28 Juni 2016.
Barouch menambahkan, penelitian tersebut juga menunjukkan orang yang pernah terinfeksi Zika dan telah diberi vaksin tidak akan terkena infeksi pada masa depan, misalnya ketika hamil.
THE GUARDIAN | ABC ONLINE | YON DEMA